Tentang Menyembelih untuk Selain Allah – Dalil 1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.

Al-Mulakhkhash Syarah Kitab Tauhid

  • Penulis: Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah
  • Pensyarah: Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan Hafizahullah

Bab 9: Tentang Menyembelih untuk Selain Allah

Dalil 1, Firman Allah Ta’ala:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ١٦٢لَا شَرِيكَ لَهُۥ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلْمُسْلِمِينَ ١٦٣

Katakanlah, “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (Al-An’am: 162-163)

Hubungan antara Bab dan Kitab Tauhid

Pada bab ini, terdapat penjelasan tentang salah satu jenis kesyirikan yang merupakan lawan dari tauhid.

Makna Ayat secara Global

Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk mengatakan kepada orang-orang musyrikin, yang menyembah selain Allah dan menyembelih untuk selain Allah, “Sesungguhnya aku mengikhlaskan untuk Allah: shalatku, sembelihanku, dan segala hal berupa keimanan dan amal shalih yang aku hidup dan mati di atas hal itu. Semua hal itu kutujukan kepada Allah semata, dan aku tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun, bertolak belakang dengan sesuatu berupa kesyirikan yang kalian berada di atas (kesyirikan) tersebut”.

Hubungan antara Ayat dan Bab

Ayat ini menunjukkan bahwa menyembelih untuk selain Allah tergolong sebagai kesyirikan.

Faedah Ayat

  1. Bahwa menyembelih untuk selain Allah adalah syirik besar karena Allah menggandengkan (penyebutan di dalam ayat) dengan shalat. Sebagaimana, seseorang yang mengerjakan shalat untuk selain Allah berarti dia telah berbuat kesyirikan, demikian pula orang yang menyembelih untuk selain Allh berarti dia telah berbuat kesyirikan.
  2. Bahwa shalat dan menyembelih termasuk sebagai ibadah yang paling agung.
  3. Kewajiban untuk ikhlas kepada Allah dalam semua peribadahan.
  4. Bahwa ibadah-ibadah adalah taufiqiyyah -yaitu hanya bergantung pada perintah pembuat syariat- berdasarkan firman Allah Ta’ala, “Demikian itulah yang diperintahkan kepadaku”.

Catatan Kajian

Materi kajian oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizahullah: Bab 9 Tentang Menyembelih untuk Selain Allah 1

Dalam bab ini dijelaskan mengenai hukum menyembelih kepada selain Allah Ta’ala. Dalam bab ini terdapat ancaman-ancaman yang menunjukkan larangan menyembelih kepada selain Allah Ta’ala. Juga dijelaskan bahwa penyembelihan itu adalah ibadah kepada Allah. Sehingga apabila dipalingkan kepada selain Allah maka hukumnya adalah syirik akbar yang mengeluarkan dan keislaman. Diantaranya: menyembelih untuk kuburan, pepohonan, bebatuan, malaikat, Nabi, Jin dan selainnya.

Kaidahnya: memalingkan suatu ibadah yang merupakan kekhususan Allah kepada selain Allah, maka hukumnya adalah syirik akbar.

Terdapat 4 dalil dalam bab ini yang terdiri dari 2 ayat Al-Qur’an dan 2 hadits.

Allah Ta’ala berfirman yang artinya “Katakanlah, “Sesungguhnya salatku, ibadahku (penyembelihanku), hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (Al-An’am: 162-163).

Tafsir Ayat:

Katakanlah“, ini adalah kata perintah kepada Nabi Muhammad ﷺ untuk mengatakan kepada kaum musyrikin yang beribadah kepada selain Allah dan menyembelih kepada selain Allah. Sesungguhnya shalatku dan sembelihanku, apa yang aku hidup dan mati di atasnya berupa keimanan dan amal saleh, semuanya milik (ikhlas) Allah Rabbul ‘Alamin. Tidak ada tandingan bagi Allah dalam segala jenis ibadah.

Dengan itulah saya diperintah“, ini menunjukkan bahwa agama datangnya dari perintah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui wahyu. Sehingga semua yang disampaikan oleh nabi adalah perintah Allah kepada Nabi-nya.

Dan saya adalah orang yang paling pertama berislam“, maksudnya di antara umat Islam beliau ﷺ yang paling pertama berislam. Keislaman setiap Nabi mendahului keislaman kaumnya.

Sisi pendalilannya adalah pada kata “An-Nusuk“, yang bermakna penyembelihan adalah ibadah untuk Allah dan tidak boleh berserikat di dalamnya. Sehingga memalingkan penyembelihan kepada selain Allah, maka hukumnya adalah syirik akbar. Sebagaimana melaksanakan shalat kepada selain Allah, maka menyembelih kepada selain Allah juga hukumnya syirik.

Wallahu Ta’ala A’lam

Tinggalkan komentar