Khasyyah – Takut

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad , keluarga dan sahabatnya.

Kitab Tsalastatul Ushul

Landasan Pertama: Mengenal Allah

Ibadah dan Bentuk-Bentuknya: Khasyyah – Takut

Terjemahan Kitab

Dalil khasyyah adalah firman (Allah) Ta’ala:

فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَٱخْشَوْنِى

Maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku (saja)” (Al-Baqarah: 150)

Pembahasan

Pertama: Definisi Khasyyah

AL-Khasyyah sama dengan Al-Khauf yang artinya rasa takut akan tetapi perbedaannya Al-Khasyyah disertai dengan ilmu pengetahun terhadap siapa yang dia takuti. Permisalan dari Al-Khauf adalah apabila seseorang takut kepada seseorang akan tetapi dia belum melihat orang yang ditakuti tersebut, dia belum tahu apakah bisa mengalahkannya atau tidak. Sedangkan Al-Khasyyah apabila takut kepada seseorang dan dia tahu orang yang dia takuti tersebut bisa membahayakannya.

Sifat Al-Khasyyah disandarkan kepada ulama, sebagaimana ayat berikut:

إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَـٰٓؤُا۟ ۗ

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama” (Fatir: 28)

Para ulama adalah orang-orang yang mengerti akan keagungan dan kebesaran Allah.

Sama halnya dengan Al-Khauf dalam Al-Khasyyah juga harus ada Raja (rasa harapan) sehingga tidak menjadi putus asa demikian juga sebaliknya Raja’ tanpa adanya Khasyyah akan menyebabkan merasa aman dari makar Allah.

Kedua: Tafsir ayat surat Al-Baqarah yang menunjukkan bahwa khasyyah adalah ibadah

Dalil Khasyyah adalah “Maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku (saja)“.

Terdapat dua pendalilan:

  1. Dilarang takut kepada mereka.
  2. Diperintah takut kepada Allah semata.

Peintah untuk takut kepada Allah menunjukan bahwa khasyyah adalah sesuatu yang di ridhai Allah. Sesuatu yang di ridhai Allah adalah ibadah. Ibadah harus dilakukan dengan ikhlas untuk Allah semata. Sehingga Khasyyah kepada selain Allah, maka itu adalah kesyirikan.

Wallahu Ta’ala ‘Alam

Sumber:

  • Diktat, Silsilah yang menyelamatkan dari Api Neraka 2, Menjawab Tiga Pertanyaan Malaikat di Alam Kubur, Dzulqarnain M. Sunusi, Pustaka As-Sunnah, 2017
  • Seri Buku-Buku Aqidah, Agar Mudah Menjawab Tiga Pertanyaan Malaikat, Terjemah Kitab Tsalatsatul Ushul, Bambang Abu Ubaidillah, Madrosah Sunnah

Raghbah ‘Harap’, Rahbah ‘Takut’, dan Khusyuk

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad , keluarga dan sahabatnya.

Kitab Tsalastatul Ushul

Landasan Pertama: Mengenal Allah

Ibadah dan Bentuk-Bentuknya: Raghbah ‘Harap’, Rahbah ‘Takut’, dan Khusyuk

Terjemahan Kitab

Dalil raghbah, rahbah, dan khusyuk adalah firman (Allah) Ta’ala,

إِنَّهُمْ كَانُوا۟ يُسَـٰرِعُونَ فِى ٱلْخَيْرَٰتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًۭا وَرَهَبًۭا ۖ وَكَانُوا۟ لَنَا خَـٰشِعِينَ

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas . Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (Al-Anbiya: 90)

Pembahasan

Pertama: Definisi raghbah, rahbah, dan khusyuk

Ar-raghbah artinya mencari jalan untuk sampai kepada sesuatu yang dicintai. Definisinya hampir sama dengan Ar-raja’ yaitu semangat, ketamakan atau keinginan untuk mencapai sesuatu yang diharapkan. Persamaan keduanya adalah sama-sama harapan. Adapun perbedaaanya adalah, ar-raja berarti keinginan akan tetapi ar-raghbah berarti menempuh jalan untuk kesana.

Misalnya seseorang ingin masuk surga. Keinginan untuk masuk surga adalah raja. Kemudian untuk masuk surga, maka semangat beramal shaleh. Semangat beramal shaleh tersebut adalah raghbah. Bisa juga dikatakan hasil dari raja adalah raghbah atau keinginan untuk masuk surga menghasilkan semangat dalam mencari amal shaleh.

Ar-rahbah adalah rasa takut. Hampir sama dengan Al-Khauf. Akan tetapi Ar-Rahbah ada amalan untuk menghindari rasa takut.

Ibnul Qoyim berkata Ar-rahbah adalah memperhatikan dengan seksama bagaimana lari dari hal yang tidak baik. Sehingga tidak hanya takut tapi mencari jalan untuk lari darinya.

Khauf lawannya adalah Raja sedangkan Raghbah lawannya adalah Rahbah.

Al-Khusyuk adalah merendah kepada keagungan Allah. Khusyuk ada pada hati dan anggota badan. Khyusuk juga berarti menundukan kepada Allah, tenang, tumaninah. Asalnya khusyuk adalah dalam hati yang kemudian menghasilkan buahnya pada anggota badan.

Kedua: Tafsir ayat surat Al-Anbiya yang menunjukkan bahwa raghbah, rahbah, dan khusyuk adalah ibadah

Dalil raghbah, rahbah, dan khusyuk adalah firman (Allah) Ta’ala dalam surat Al-Anbiya ayat 90. Dalam surat Al-Anbiya disebutkan Nab-Nabi, kemudian ayat ini, “Sesungguhnya mereka (para nabi) bersegera dalam kebaikan”. Bersegera menunjukan kecintaan sehingga bersegera dalam kebaikan. Mereka beribadah kepada Kami dengan raghbah rasa harapan dan rahbah rasa takut. Rasa takut dan harapan ini disertai dengan amalan. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk.

Sehingga jelas sisi pendalilan bahwa mereka dipuji oleh Allah karena mereka beribadah dengan raghbah, rahbah, dan khusyuk. Sesuatu yang dipuji oleh Allah berarti sesuatu itu dicintai dan diridhai oleh Allah. Karena raghbah, rahbah, dan khusyuk dicintai dan diridhai oleh Allah, maka ketiganya adalah Ibadah. Kaidahnya dalam Ibadah harus ikhlash kepada Allah dan apabila dipalingkan untuk selain Allah maka hukumnya kesyirikan.

Wallahu Ta’ala ‘Alam

Sumber:

  • Diktat, Silsilah yang menyelamatkan dari Api Neraka 2, Menjawab Tiga Pertanyaan Malaikat di Alam Kubur, Dzulqarnain M. Sunusi, Pustaka As-Sunnah, 2017
  • Seri Buku-Buku Aqidah, Agar Mudah Menjawab Tiga Pertanyaan Malaikat, Terjemah Kitab Tsalatsatul Ushul, Bambang Abu Ubaidillah, Madrosah Sunnah