Tawakkal

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad , keluarga dan sahabatnya.

Kitab Tsalastatul Ushul

Landasan Pertama: Mengenal Allah

Ibadah dan Bentuk-Bentuknya: Tawakkal

Terjemahan Kitab

Dalil tawakkal adalah firman (Allah) Ta’ala,

وَعَلَى ٱللَّهِ فَتَوَكَّلُوٓا۟ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“Dan hanya kepada Allah-lah kalian bertawakkal, jika kalian benar-benar orang yang beriman” (Al-Ma’idah: 23)

Juga firman (Allah) Ta’ala:

وَعَلَى ٱللَّهِ فَتَوَكَّلُوٓا۟ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (Ath-Thalaq: 3)

Pembahasan

Pertama: Definisi Tawakkal

Tawakkal artinya ketulusan didalam menyerahkan diri dan bersandar kepada Allah serta menampakan kelemahannya.

Tawakkal adalah wasilah menuju Inaba (jenis ibadah yang akan dibahas selanjutnya).

Hakikat pada Tawakkal:

  1. Bersandarnya hati hanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala semata.
  2. Mengambil sebab.
  3. Tidak melihat kepada sebab setelah mendapatkan apa yang dicari.

Misalnya tawakkal orang yang sakit, maka pertama sandarkan sakitnya kepada Allah, berserah diri kepada Allah, tampakkan kelemahannya dan bersandar penuh kepada Allah.

Kedua, mengambil sebab dengan berobat ke dokter. Nabi memerintahkan untuk berobat, “Berobatlah hamba-hamba Allah“.

Dalam hadits Umar bin Khatab Radhyiallahu Anhu, Nabi Shallallahu Wasallam bersabda, “Andaikata kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, maka kalian akan diberi rezeki seperti burung diberi rezeki. Pergi diwaktu pagi dalam perut kosong dan kembali diwaktu sore dalam keadaan sudah penuh“. Burung diberi rezeki dengan tidak diam di sarangnya, akan tetapi burung keluar mencari rezeki. Dengan keluar dari sangkarnya, maka burung telah mengambil sebab. Burung tidak mempunyai gudang makanan disarangnya tapi bertawakal dengan upayanya.

Nabi Nuh Alaihi Salam ketika akan diselamatkan bersama kaumnya disuruh mengambil sebab dengan membuat perahu agar selamat. Allah maha mampu menyelamatkan tanpa ada perahu, tidak ada kesulitan bagi Allah. Akan tetapi sudah digariskan dalam kehidupan harus mengambil sebab.

Mariam Alaihi Salam ketika akan melahirkan, disuruh melahirkan dibawah pohon kurma. Diperintah untuk menggerakan dari ranting atau dahan pohon kurma agar berjatuhan kurma-kurma basah. Padahal pohon kurma apabila dipukul keraspun tidak jatuh buahnya kebawah. Akan tetapi Allah menyuruh untuk mengambil sebab agar buahnya jatuh.

Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berperang dengan baju besi, masuk ke Mekkah memakai topi besai. Semuanya ini adalah mengambil sebab.

Ketiga, apabila telah sembuh dengan berobat, maka jangan dibilang bahwa kesembuhannya dikarenakan obat nya. Akan tetapi disandarkan semata kepada Allah Ta’ala, anugerah dari Allah. Dia lah yang memberikan kesembuhan.

Kedua: Bentuk-bentuk Tawakkal

Syeikh Al-Utsaimin Rahimahullah Ta’ala menyebutkan empat bentuk tawakkal:

  1. Bersandar kepada Allah, ini yang telah dibahas diatas
  2. Tawakkalu Sirr, yaitu bersandar kepada orang yang sudah mati dalam mendatangkan manfaat atau menolak bahaya. Ini termasuk dalam syirik akbar.
  3. Tawakkal kepada orang lain yang bisa dilakukan oleh orang tersebut akan tetapi dia merasa tingginya derajat orang tersebut dan rendahnya derajat dia. Ini termasuk syirik asghar dikarenakan kuatnya ketergantungan hati dan bersndar kepada orang. Misalkan ada orang yang bersandar dalam rezekinya kepada seseorang. Dia melihat orang tersebut punya kedudukan yang tinggi dan tanpa orang ini, dia tidak bisa seperti itu. Maka ini adalah bentuk syirik asghar, karena dia sangat kuat bergantung kepada orang tersebut. Adapun menjadikan orang tersebut hanya sebagai sebab saja dengan tetapi bersandar kepada Allah Ta’ala, maka tidak mengapa. Dilihat dari kekuatan bersandarnya hati kepada seseorang agar tidak berlebihan.
  4. Taukil yaitu diwakilkan kepada orang lain apa yang dikerjakan. Misalnya mewakilkan kepada orang lain dalam pekerjannya. Hal ini tidak ada masalah.

Ketiga: Tafsir dua ayat yang berisi dalil bahwa tawakkal adalah ibadah

(tidak ada penjelasannya)

Wallahu Ta’ala ‘Alam

Sumber:

  • Diktat, Silsilah yang menyelamatkan dari Api Neraka 2, Menjawab Tiga Pertanyaan Malaikat di Alam Kubur, Dzulqarnain M. Sunusi, Pustaka As-Sunnah, 2017
  • Seri Buku-Buku Aqidah, Agar Mudah Menjawab Tiga Pertanyaan Malaikat, Terjemah Kitab Tsalatsatul Ushul, Bambang Abu Ubaidillah, Madrosah Sunnah