بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.
Al-Mulakhkhash Syarah Kitab Tauhid
- Penulis: Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah
- Pensyarah: Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan Hafizahullah
Bab 7: Tentang Ruqiyah dan Tamimah
Dari Abdullah bin ‘Ukraim secara marfu’, (beliau berkata), “Siapa saja yang menggantungkan suatu benda (dengan anggapan bahwa benda itu bermanfaat atau dapat melindungi dirinya), niscaya dia akan diserahkan kepada benda tersebut.“
Diriwayatkan oleh Ahmad dan At-Tirmidzy
Biografi
Abdullah bin ‘Ukaim memiliki kunyah Abu Ma’bad Al-Juhany Al-Kufy. Beliau mendapati zaman kenabian, tetapi tidak diketahui bahwa beliau mendengar dari Nabi ﷺ
‘siapa saja yang menggantungkan sesuatu‘: yaitu hatinya berpaling dari Allah kepada sesuatu yang dia yakini bisa mendatangkan manfaat dan menolak bahaya.
‘diserahkan kepadanya‘: yaitu Allah menyerahkan orang tersebut kepada sesuatu tempat dia bergantung, dan Allah menghinakannya.
Makna Hadits Secara Global
Hadits ini lafaznya ringkas tetapi faedahnya sangat agung, bahwa Nabi ﷺ mengabarkan kepadanya bahwa siapa saja yang berpaling dengan hatinya, perbuatannya, atau dengan keduanya kepada sesuatu (selain Allah) dengan mengharap mendapat manfaat dan terhindar dari bahaya, Allah akan menyerahkan orang tersebut kepada sesuatu tempat ia bergantung. Siapa saja yang bergantung kepada Allah, Allah akan mencukupinya serta akan memudahkan segala kesulitan. (Namun), siapa saja yang bergantung kepada selain Allah, Allah akan menyerahkan diri-Nya tersebut dan Allah akan menghinakannya.
Hubungan antara Hadits dan Bab
Pada hadits di atas, terdapat larangan dan peringatan terhadap bergantung kepada selain Allah untuk mendapatkan manfaat dan menolak bahaya.
Faedah Hadits
- Larangan terhadap bergantung kepada selain Allah.
- Kewajiban untuk bergantung hanya kepada Allah dalam segala urusan.
- Penjelasan tentang bahaya dan akibat jelek kesyirikan.
- Bahwasannya balasan (yang diperoleh) sesuai dengan amalannya
- Bahwa hasil/buah perbuatan akan kembali kepada pelakunya, baik (perbuatan tersebut) baik maupun jelek.
Catatan Kajian
Materi kajian oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizahullah: Bab 7 Tentang Ruqyah dan Tamimah 1
“Barang siapa yang menggantungkan suatu benda (dengan anggapan bahwa barang itu bermanfaat atau dapat melindungi dirinya), niscaya (Allah) menjadikan dia selalu bergantung kepada benda tersebut.”
Haditsnya hasan.
Bergantung bisa dengan hati, bisa dengan perbuatan dan mungkin dengan hati dan perbuatan. Maka diserahkan kepada dirinya sendiri, pada selain Allah. Maka pasti akan binasa.
Harus bergantung hanya kepada Allah, sehingga Allah akan mencukupi dan memenuhi nya.
Bagaimana bergantungnuya? Apakah sebab atau bukan sebab. Apabila bukan sebab bukan qodari, maka masuk dalam hadits. Tapi apabila sebab tersebut adalah sebab qodari. Maka harus dipastikan sebab syari’i.
Misalkan seorang ingin anak, tapi dengan cara berzina. Ini merupakan sebab untuk mendapatkan anak tapi ini sebab yang diharamkan. Atau ingin sembuh tapi mimum obat yang diharamkan. Ini juga sebab yang diharamkan.
Yang benar bergantung pada Allah dan sebab yang disyariatkan Allah. Tapi selain dari itu maka dia akan disandarkan kepada sesuatu tersebut. Kaidah nya apabila disandarkan kepada selain Allah maka akan mengantarkan kepada kebinasaan.
Wallahu Ta’ala A’lam
Sumber:
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan (2021), Al-Mulakhkhas Syarh Kitab Tauhid (Cetakan Ketujuh), Makasar, Pustaka As-Sunnah.