Kitab Syarah Riyadhus Shalihin
Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah
Bab 6 Takwa
Definisi
Taqwa diambil dari kata wiqayah (perventif) yaitu seseorang mengerjakan sesuatu yang dapat menghindarkannya dari adzab Allah dan sesungguhnya yang dapat menghindarkanmu dari adzab Allah adalah dengan melakukan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Beberapa Ayat yang Berkaitan dengan Takwa:
Pertama: Firman Allah Ta’ala dalam surat Ali ‘Imran ayat 103:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya“
Perintah di sini ditunjukan kepada orang-orang mukmin, karena orang mukminlah yang keimanannya dapat mendorongnya untuk bertakwa.
Sebenar-benarnya takwa ditafsirkan dalam ayat kedua, yaitu firman Allah, “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.“
Kedua: Firman Allah Ta’ala dalam surat At-Tagabhun Ayat 16:
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ مَا ٱسْتَطَعْتُمْ
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu“
Allah tidak membebani jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya. Ayat ini bukanlah dimaksudkan untuk mempermudah takwa kepada Allah, tetapi dimaksudkan untuk memberikan motivasi takwa sesuai dengan batas kemampuan.
Ketiga: Firman Allah Ta’ala dalam surat Al-Ahzab Ayat 70-71:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًۭا سَدِيدًۭا ٧٠يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَـٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu.“
Allah Ta’ala memerintahkan dengan dua perintah, bertakwa pada Allah dan memerintahkan sesorang untuk berkata benar. Ucapan yang benar termasuk dizkir atau mencari ilmu atau memerintahkan kebaikan atau melarang kemungkaran atau ucapan-ucapan yang baik yang dapat menimbulkan rasa cinta dan kerinduan sesama manusia atau yang lainnya.
Ucapan yang tidak benar dari segi materinya yaitu ucapan yang mengandung cacian, makian, ghibah, namimah, dan lainya. Adapun ucapan yang tidak benar dari segi kesempatannya adalah ucapan yang pada hakikatnya baik akan tetapi diucapkan pada keadaan yang tidak baik.
Jika seseorang bertakwa dan berkata dengan ucapan yang benar maka ia akan mendapatkan dua hal “Niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu” (Al-Ahzab: 71)
Keempat: Firman Allah Ta’ala dalam surat Ath-Thalaq ayat 2-3
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًۭا ٢وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya“
Maka setiap ada kesempitan sedangkan ia bertakwa kepada Allah, maka Allah menjadikan baginya jalan keluar, apakah itu dalam kehidupannya, dalam harta-hartanya, anak-anaknya, dalam sosial kemasyarakatan, atau lain-lainnya.
Kelima: Firman Allah Ta’ala dalam Surat Al-Anfal Ayat 29
إِن تَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَانًۭا وَيُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ ذُو ٱلْفَضْلِ ٱلْعَظِيمِ
“jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu Furqān1. Dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar“
Terdapat tiga manfaat besar jika bertakwa kepada Allah:
- Allah akan jadikan bagimu sesuatu yang memisahkan antara hak dan batil, antara yang berbahaya dan yang bermanfaat..
- Allah akan memudahkan baginya melakukan amal-amal shaleh, yang dengannya Allah menghapus dosa-dosanya.
- Allah akan memudahkan baginya untuk beristigfar dan bertaubat.
Dan ayat-ayat dalam bab ini sangatlah banyak dan masyhur.
Wallahu A’lam