Kitab Syarah Bulugul Maram
Penulis: Abdullah bin Abdurahman Al Bassam
Bab Sifat Shalat
Cara Bershalawat kepada Nabi
Hadits 252: Dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu Anhu, dia berkata: Basyir bin Sa’ad berkata, “Ya Rasulullah, Allah memerintahkan kami supaya membaca shalawat kepadamu, maka bagaimana (cara) kami membaca shalawat kepadamu?” Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam diam, seraya bersabda, “Katakanlah, ‘Ya Allah curahkanlah rahmat atas Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah mencurahkan rahmat atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim, serta berikanlah keberkahan atas Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim di seluruh alam (makhluk).
Hal-Hal Penting dari Hadist:
- Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah shalallhu alaihi wasallam, “Sesungguhnya Allah Ta’alla telah memerintahkan kepada kamii supaya mernbaca shalawat kepadamu melalui firman-Nya, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. “(Qs. Al Ahzaab [33], 56), maka bagaimanakah cara kami membacakan shalawat kepadamu?” Rasulullah shalallhu alaihi wasallam diam, sehingga mereka menyangka seandainya si penanya tidak menanyakannya, karena khawatir Rasulullah Shalallhu Alaihi Wasallam tidak menyukai pertanyaan itu danmenyusahkannya.
- Perkataan mereka (para sahabat), “Allah telah memerintahkan kepada kami supaya membaca shalawat kepadamu,” menjadi dalil tentang kewajiban membaca shalawat.
- Hadits tersebut menunjukkan bahwa masalah yang ditanyakan adalah cara membaca shalawat; bukan hukumnya. Karena masalah hukumnya telah mereka ketahui dari ayat Al-Qur’an.
- Bacaan shalawat yang telah disebutkan sangatlah dianjurkan dalam shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah
- Bacaan shalawat kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam dapat dilakukan dengan sejumlah lafazh dan riwayat yang berbeda, dimana para ulama telah sepakat tentang kebolehan setiap bacaan shalawat yang dipastikan ditujukan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam dan kebolehan membacakannya, tetapi bukan itu satu-satunya bentuk bacaan shalawat melainkan hanya salah satu dari sejumlah bentuk bacaan shalawat dengan maksud mengamalkan seluruh nash dan menghidupkan semua riwayat As-Sunnah, tetapi bentuk bacaan shalawat yang dipilih untuk dilakukan pada banyak kesempatan ialah bentuk bacaan shalawat yang kami kemukakan tadi.
Wallahu Ta’ala A’lam