Rasulullah Selalu Memohon Kepada Allah Petunjuk, Kebersihan Diri dan Merasa Cukup

Kitab Syarah Riyadhus Shalihin Karya Abu Zakaria An-Nawawi Rahimahullah
Pensyarah: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah

Bab 6 Takwa

Hadits ke 72: Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu sesungguhnya Nabi ﷺ selalu berdoa,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu hidayah (petunjuk), ketakwaaan, kesucian diri, dan kekayaaan (kekayaan jiwa: merasa cukup dengan apa yang dimiliki).” (HR. Muslim)

Penjelasan

  • Al-Huda disini maknanya Ilmu. Nabi ﷺ membutuhkan ilmu sebagaimana manusia yang lainnya. Al-Huda jika disebutkan menyendiri maka ia mencakup ilmu dan taufik kepada kebenaran.
  • At-Tuqa maksudnya adalah ketakwaan kepada Allah Ta’ala, maka Nabi ﷺ memohon kepada Allah agar diberikan ketakwaan.
  • Al-Afaf maksudnya adalah Allah menganugerahi kebersihan jiwa, dan Iffah itu berarti terlindung dari apa yang diharamkan Allah.
  • Al-Ghina maksudnya merasa cukup dari sesuatu selain Allah, yakni merasa cukup dari makhluk dimana seseorang tidak membutuhkan sesuatupun selain Tuhannya.
  • Maka seyogiyanya kita mengikuti Rasulullah ﷺ dengan doa ini untuk kita memohon kepada Allah petunjuk, kebersihan diri dan merasa cukup.
  • Hadits ini juga menunjukan bahwa Nabi ﷺ tidak memiliki pada dirinya kemanfaatan dan kemudaratan, dan semua itu adalah milik Allah.
  • Dalam hadits ini juga ada dalil yang menunjukan batalnya bersandar dengan orang-orang shaleh dan para wali dalam mendapatkan kemanfaatan, dan menolak bahaya sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang-orang yang tidak mengerti.

Wallahu Ta’ala A’lam

Tinggalkan komentar