بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.
Al-Mulakhkhash Syarah Kitab Tauhid
- Penulis: Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah
- Pensyarah: Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan Hafidzahullah
Bab 6: Termasuk sebagai Kesyirikan Memakai Gelang, Benang dan Sejenisnya Sebagai Pengusir atau Penangkal Mara Bahaya
Dalil 2: Hadits Imran bin Hushain, Larangan Memakai Gelang dengan Tujuan untuk Menolak Bahaya
Dari ‘Imran bin Hushain radhiallahu ‘anhuma, (beliau berkata), “Rasullullah ﷺ melihat seeorang lelaki yang di tangannya terdapat gelang kuningan maka beliau bertanya, ‘(Gelang) apa ini?’
Lelaki itu menjawab, ‘(penangkal) al-wahinah’
Beliau pun bersabda, ‘Lepaskanlah (gelang) itu karena (gelang) itu tidak akan menambah sesuatu pada dirimu, kecuali kelemahan. Sebab, jika meningal dalam keadaan (gelang) itu (masih melekat) pada (tubuh)mu, engkau tidak akan beruntung selamanya.’.”
Diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang tidak mengapa.
Biografi
‘Imran adalah ‘Imran bin Hushain bin ‘Ubaid bin Khalaf Al-Khuza’iy, seorang sahabat dan anak dari seorang shahabat. Beliau memeluk Islam pada tahun terjadinya Perang Khaibar dan meninggal pada 52 H di Basrah.
‘al-wahinah’: sejenis penyakit yang menimpa tangan.
Makna Hadits Secara Global
Kepada kita, ‘Imran bin Hushain Radhiallahu ‘Anhuma meyebutkan salah satu sikap Rasulullah ﷺ dalam memerangi kesyirikan dan membebaskan manusia dari kesyirikan. Sikap itu adalah: ketika melihat seseorang memakai gelang yang terbuat dari kuningan, beliau bertanya tentang sebab ia memakai gelang tersebut. Orang itu menjawab bahwa ia memakai gelang untuk melindungi diri dari penyakit maka beliau segera memerintah orang itu untuk melepas (gelang) tersebut dan mengabarkan bahwa hal itu tidak mendatangkan manfaat, bahkan akan membahayakan dan akan menambah penyakit, yang dengan alasan itu ia memakai gelang tersebut. Bahkan, lebih dari itu, seandainya terus memakai gelang itu sampai meninggal, ia akan diharamkan untuk mendapatkan keberuntungan di akhirat.
Hubungan antara Hadits dan Bab
Hadits ini menunjukkan larangan memakai gelang untuk menolak bahaya karena hal itu termasuk kesyirikan yang akan menghilangkan keberuntungan.
Faedah Hadits
- Memakai gelang atau selainnya untuk melindungi diri dari penyakit termasuk sebagai kesyirikan
- Larangan untuk berobat dengan sesuatu yang haram
- Mengingkari kemungkaran dan mengajari orang yang belum tahu
- Bahaya kesyirikan di dunia dan di akhirat
- Seorang mufti, secara lebih detail, menanyakan suatu masalah dan menghukumi sesuatu berdasarkan tujuan sesuatu tersebut
- Bahwa syirik kecil termasuk ke dalam dosa besar.
- Bahwa kesyirikan tidak menerima udzur berdasarkan ketidakahuan.
- Teguran keras dalam mengingkari pelaku kesyirikan dengan tujuan agar orang tersebut lari (menjauh) dari kesyirikan itu.
Sumber:
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan (2021), Al-Mulakhkhas Syarh Kitab Tauhid (Cetakan Ketujuh), Makasar, Pustaka As-Sunnah.
Catatan Kajian
Materi kajian oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizahullah. Rekaman video kajian lengkapnya bisa diakses disini.
Biografi
Perang Khaibar terjadi di tahun ke-7. Pada saat Fatul Makkah, banyak kabilah para sahabat yang hadir. ‘Imran membawa bendera Kabilah Khuja’ah. Kemudian beliau pindah ke Basrah dan meninggal pada tahun 52H.
Penjelasan Hadits
Di riwayat Al-Hakim yang memakai gelang ditangannya itu adalah ‘Imran sendiri. “Dilenganku ada lingkaran dari kuningan”.
Beberapa bentuk keyakinan kaum Musyrikin di masa jahiliyah:
- Memakai Gelang kuning, untuk menolak gangguan ‘ain dan jin serta yang semisalnya
- Memakai Gelang Perak, untuk mendatangkan keberkahan atau menolak penyakit bawasir
- Memakai Cincin yang ada ukiran, untuk penjagaan dari Jin
Benda-benda tersebut dipakai dengan tujuan dijadikan sebab untuk menolak bahaya.
Nabi bertanya, “Apa sebabnya memakai itu?” Ini adalah bentuk pertanyaan atau juga pengingkaran dalam bentuk pertanyaan.
Al-Wahina adalah penyakit yang membuat badan menjadi lemah. Penyakit ini ada pada urat yang menimpa bahu dan tangan.
Nabi berkata: “Lepaskanlah“. An-Naja mengambil dengan kekuatan. Disebagian riwayat, “Buang lah“
Ini membahayakan karena membuatmu semakin lemah. Kaidah orang yang berbuat kesyirikan akan mendapatkan lawan apa yang dia cari.
Sanad dari hadits ini tidak masalah. Apabila dilihat pada rawi’nya ada kelemahan. Dari sisi makna benar tapi riwayat ada kelemahan.
“Tidak beruntuk selamanya”: artinya tergantung masuk kepada syirik besar atau kecil.
- Apabila syirik akbar maka tidak dapat sama sekali beruntung selama-lamanya.
- Apabila syirik kecil, maka artinya menjauhkan keberuntungan dan bukan berarti tidak dapat sama sekali.
Maksud dibawakan hadits adalah bahwa memakai gelang untuk menolak bahaya adalah kesyirikan yang tidak membawa keberuntungan.
Wallahu Ta’ala A’lam