Tafsir Tauhid dan Syahadat La Ilaha Illallah – Surat Al-Baqarah Ayat 165

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.

Al-Mulakhkhash Syarah Kitab Tauhid

  • Penulis: Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah
  • Pensyarah: Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan Hafidzahullah

Bab 5: Tafsir Tauhid dan Syahadat La Ilaha Illallah

Firman Allah Ta’ala dalam Surat Al-Baqarah Ayat 165:

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادًۭا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ ٱللَّهِ ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَشَدُّ حُبًّۭا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ إِذْ يَرَوْنَ ٱلْعَذَابَ أَنَّ ٱلْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًۭا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعَذَابِ

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat) bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”. (Al-Baqarah: 165)

Makna Ayat Secara Global

Allah Subhanahu menyebutkan keadaan orang-orang yang berbuat syirik terhadap-Nya, di dunia dan tempat Kembali mereka di akhirat, Ketika mereka mengadakan tandinga-tandingan dan padanan-padanan bagi Allah dengan menyamakan tandingan-tandingan tersebut dengan Allah dalam kecintaan.

Kemudian Allah menyebutkan keadaan orang-orang yang beriman muwahhidun, bahwa mereka mencintai Allah melebihi kecintaan orang-orang (yang membuat tandingan) kepada tandingan-tandingan tersebut, atau melebihi kecintaan orang yang membuat tandingan kepada Allah. Karena, kecintaan orang-orang yang membuat tandingan adalah bercabang/tercampur.

Kemudian, Allah mengancam orang-orang musyrikin itu bahwa, seandainya mengetahui segala sesuatu yang akan dilihat dan menimpa kepada mereka, berupa perkara yang mengerikan dan adzab yang dahsyat nanti pada hari kiamat karena kesyirikan yang mereka lakukan, juga (mengetahui) keesaan Allah dalam kemampuan dan kemenangan terhadap tandinga-tandingan mereka, pasti mereka akan berhenti dari kesesatan yang mereka lakukan. Akan tetapi, hal itu tidak tergambar dalam diri mereka juga mereka tidak megimani hal itu.

Hubungan antara Ayat dan Bab

Ayat ini merupakan salah satu nash yang menjelaskan tafsir makna tauhid dan syahadat La Ilaha Illallah. Ayat menunjukkan bahwa siapa saja yang mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah dan mencintai (tandingan-tandingan) itu sebagaimana kecintaan kepada Allah berarti ia terlah berbuat kesyirikan. Sehingga, dapat diketahui bahwa maka tauhid adalah mengesakan Allah dengan kecintaan yang mengharuskan keikhlasan ibadah kepada Allah semata, perendahan diri, dan ketundukan hanya kepada-Nya.

Faedah Ayat

  1. Bahwa termasuk ke dalam makna tauhid dan syahadat La Ilaha Illallah: menunggalkan kecintaan kepada Allah dengan kecintaan yang mengharuskan adanya perendahan diri dan ketundukan.
  2. Bahwa orang-orang musyrikin mencintai Allah dengan kecintaan yang besar, tapi (kecintaan) tersebut belum dapat memasukkan mereka ke dalam Islam karena mereka menyekutukan Allah dengan selain-Nya dalam hal itu.
  3. Bahwa kesyrikan adalah kezhaliman.
  4. Ancaman terhadap orang-orang musyrikin pada hari kiamat.

Sumber:

Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan (2021), Al-Mulakhkhas Syarh Kitab Tauhid (Cetakan Ketujuh), Makasar, Pustaka As-Sunnah.


Catatan Kajian

Materi kajian oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizahullah. Rekaman video kajian lengkapnya bisa diakses disini.

Kesyirikan yang disebutkan dalam ayat ini adalah setarakan Allah dengan selain Allah dalam hal kecintaan.

Cinta ada tiga jenis:

  1. Cinta ibadah, yaitu cinta kepada Allah (Tauhid), yang mengharuskan merendah kepada siapa yang dia cintai dan tunduk kepadanya.
  2. Cinta tabiat, yaitu cinta biasa seperti cinta kepada istri, anak, harta, negeri dan kampung halaman
  3. Cinta Bersama Allah yang bertentangan dengan kecintaan kepada Allah

Cinta yang ke-3 masuk dalam kesyirikan. Karena telah menjadikan tandingan kepada Allah dalam hal tersebut.

Wallahu Ta’ala A’lam

Tinggalkan komentar