بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.
Al-Mulakhkhash Syarah Kitab Tauhid
- Penulis: Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah
- Pensyarah: Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan Hafidzahullah
- Materi kajian oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizahullah. Rekaman video kajian lengkapnya bisa diakses disini.
Bab 3: Takut terhadap Syirik
Kesempurnaan Tauhid.
Rasulullah khawatir terhadap kalian adalah Syirik Kecil
Hadits:
Dalam suatu hadits, (Rasulullah ﷺ bersabda), “Sesuatu yang paling aku khawatirkan adalah syirik kecil.” Ketika ditanya tentang (syirik kecil) itu, beliau menjawab, “Riya.” (HR. Imam Ahmad dan At-Thabarany, Ibnu Abid Dunya, dan Al-Baihaqy)
Penjelasan:
Akhwafu: yang paling saya khawatirkan. Nabi menghawatirkan para shahabat, generasi terbaik ditengah umat, paling bagus keimanannya. Akan tetapi Nabi paling khawatirkan atas mereka. Apalagi kita.
Ar-Riya: Menampakan ibadah dengan maksud agar orang-orang melihat ibadah itu sehingga mereka memuji atas ibadah tersebut.
Ada Dua Jenis Riya:
- Riya pembatal keislaman: Yaitu riya-nya kaum munafikin, riya pada segala amalan mereka
- Riya masuk kesyirik asghar, yang disebut dibab ini. Riya pada sebagian ibadah, ingin dilihat manusia.
Makna Hadits Secara Global
Karena kesempurnaan belas kasih dan sayang beliau ﷺ kepada umatnya serta kesempurnaan nush ‘tulusnya kebaikan’ kepada mereka, tidaklah ada suatu kebaikan, kecuali pastilah beliau telah tunjukkan hal itu kepada umatnya, dan tidaklah ada suatu kejelekan, kecuali pastilah beliau telah peringatkan umat darinya. Di antara kejelekan yang Rasullah peringatan adalah penampilan yang menampakkan ibadah kepada Allah dengan maksud untuk mendapatkan pujian dari manusia karena hal itu termasuk ke dalam syirik dalam ibadah – yang meskipun syirik kecil, bahanyanya sangat besar- sebab hal itu bisa membatalkan amalan yang disertainya, juga tatkala jiwa memiliki tabiat senang akan kepemimpinan dan mendapatkan kedudukan di hati-hati manusia, kecuali orang-orang yang Allah selamatkan. Oleh karena itu, jadilah riya sebagai perkara yang sangat dikhawatirkan oleh orang-orang shalih – karena kuatnya dorongn ke arah hal tersebut-. Berbeda dengan dorongan untuk berbuat syirik besar, yang boleh jadi (dorongan tersebut) tidak ada di dalam hati orang-orang mukmin yang sempurna atau (dorongan tersebut) lemah kalaupun ada.
Ibnu Rajab: Orang yang shalat Sunnah, kemudian suatu hari tinggalkan shalat Sunnah dimesjid, dia lakukan dirumah. Karena takut riya dilihat manusia. Ibnu Rajab berkata itulah Riya. Karena dia sudah meninggalkan sesuatu berdasarkan pada pandangan manusia.
Shalat, sedekah ingin dilihat orang maka batal. Amalan yang dilakukannya batal tapi amalan yang lainnya tidak. Keikhlasan penting dan takut dari kesyirikan adalah perkara besar.
Nabi Ibrahim, nabi Muhammad dan para shahabat mempunyai doa permohonan dengan sangat agar dijaga diatas tauhid dan dhidarkan dari kesyirikan. Padahal mereka sudah mempunyai modal yang baik untuk menghindarinya, yaitu ilmu.
Jiwa dan tabiat manusia senang kepada kepemimpinan, kedudukan yang menghiasi hati-hati manusia kecuali orang-orang shalih. Tapi orang shalih juga tidak dijamin. Sebagian as-salaf berkata akhir penyakit dari orang-orang shalih yaitu cinta ketenaran.
Ria tersembunyi dan hati orang senang akannya.
Hubungan antara Hadits dan Bab
Bahwa pada hadits terdapat (dalil akan) kekhawatiran terhadap syirik kecil, sebagaimana bahwa pada dua ayat sebelumnya juga terdapat dalil akan kekhawatiran terhadap syirik besar, maka bab ini mencakup dua jenis kesyirikan.
Faedah Hadits
- Kekuatan rasa takut untuk terjatuh ke dalam syirik kecil. Hal itu ditinjau dari dua sisi:
- Rasul ﷺ mengkhawatirkan terjadinya syirik tersebut dengan kekhawatiran yang sangat.
- Rasul ﷺ mengkhawatirkan hal tersebut terhadap orang-orang shalih yang sempurna maka orang-orang yang (derajatnya) berada di bawah mereka tentu lebih kahwatirkan untuk terjatuh ke dalam kesyirikan tersebut.
- Besarnya kasih sayang beliau kepada ﷺ umatnya serta semangat beliau untuk memberi petunjuk dan nasihat kepada umatnya
- Bahwa kesyirikan terbagi menjadi syirik besar dan syirik kecil, -syirik besar berarti menyamakan sesuatu selain Allah dengan perkara-perkara yang menjadi kekhususan Allah, sedang syirik kecil adalah hal yang tersebut dalam nash sebagai kesyirikan, tetapi tidak sampai pada derajat syirik besar-.
Syirik besar. dan syirik kecil kesamaannya adalah menyetarakan selain Allah dengan Allah pada hal yang merupakan kekhususuan Allah. Syirik Asghar ada dalam nash yang menunjukan bahwa dia tidak sampai ke syirik akbar. Rincian syirik ada di kitab ini.
Perbedaan antara keduanya adalah:
- Syirik besar membatalakan seluruh amalan, sedangkan syirik kecil hanya membatalkan amalan yang sedang dikerjakan.
- Syirik besar menjadikan pelakunya kekal di neraka, sedangkan syirik kecil tidak menjadi pelakunya kekal di neraka.
- Syirik besar menjadikan pelakunya keluar dari Islam, sedangkan syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari Islam.
Perbedaan lain: Apabila terkait dengan negara orang yang melakukan syirik akbar, maka halal darah dan hartnaya. Syrik Asgar tidak seperti itu.
Syirik besar menghabiskan semua amalan:

Wallahu Ta’lla ‘Alam
Sumber:
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan (2021), Al-Mulakhkhas Syarh Kitab Tauhid (Cetakan Ketujuh), Makasar, Pustaka As-Sunnah.