Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.
Berikut ini adalah catatan dari kajian dengan tema: Kitab Fadhlul Islam – Bab Keutamaan Islam oleh Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi Hafizhahullah Ta’ala. Rekaman video kajian lengkapnya dapat diakses disini.
Kitab Fadhlul Islam
Penulis: Asy-Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab Rahimakumullah.
Bab Kewajiban Memeluk Islam
Hadits mengenai Kewajiban Memeluk Islam
Hadits 1
Dari Aisyah Radhiallahu ‘Anha, Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang mengada-ngadakan perkara baru dalam agama kita, yang tidak berasal dari (agama) tersebut, sesuatu itu tertolak.” Dikeluarkan oleh (Al-Bukhary dan Muslim).
(dalam riwayat yang lain disebutkan). “Barangsiapa yang mengerjakan amalan yang tidak berasal dari agama kita, (amalan) itu tertolak“.
Penjelasan:
Terdapat dua kandungan dalam hadits:
Lafadz Ke-1: Mengenai orang yang memunculkan atau mengadakan perkara bid’ah
Lafadz Ke-2: Mengenai orang yang mengamalkan bid’ah.
Sehingga orang yang membuat perkara bid’ah dan yang mengamalkannya, keduanya tertolak.
Terdapat tiga pembahasan:
Pembahasan 1: Masuk kedalam Islam dengan cara mengikuti Nabi dan meninggalkan Bid’ah
Kewajiban memeluk islam dengan cara mengikuti tuntunan Nabi dan meninggalkan bid’ah. Dalam hadits ini ditekankan untuk mengikuti tuntunan Nabi.
Pembahasan 2: Syarat diterimanya amalan (dhohir).
Amalan diterima atau tidak terkait dengan 2 hadits yang menjadi tolak ukur, yaitu hadits “Amalan tergantung niatnya” yang menjadi tolak ukur bathin dan hadits ini tolak ukur amalan dhohir.
Amalan dhohir diterima apabila mencocoki apa yang dicontohkan Nabi, selain itu tidak diterima. Sehingga ini menjadi syarat amalan diterima selain keikhlasan niat.
Syarat diterimanya amalan ada tiga:
- Tauhid, orang yang bertauhid
- Ikhlas
- Mu’taba, mencontoh Nabi dalam amalan
Apa bedanya ikhlas dan tauhid? Ikhlas adalah bagian dari tauhid. Contoh seorang shalat dengan ikhlas mengharap wajah Allah, kemudian shalat nya sesuai dengan apa yang dicontohkan Nabi. Akan tetapi orang ini menyembah kuburan. Sehingga shalatnya tidak diterima karena tidak bertahuhid.
Pembahasan 3: Bahaya Bid’ah
Salah satu bahaya bid’ah yaitu amalannya tidak diterima.
Bid’ah terbagi dua:
- Bid’ah yang mengeluarkan dari Islam. Sehingga seluruh amalannya ditolak.
- Bid’ah yang tidak mengeluarkan dari Islam. Sehingga amalan bid’ah nya saja yang ditolak.

Hadits 2
Dalam Al-Bukhariy, dari Abu Hurairah, (beliau berkata): Rasulullah ﷺ bersabda, “Seluruh umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan“, Mereka bertanya, “Siapa yang enggan itu?” Beliau menjawab, “Barangsiapa yang menaatiku, dia akan masuk surga, (tetapi) barangsiapa yang bermaksiat kepadaku, sungguh dia telah enggan“.
Terdapat tiga pembahasan:
Pembahasan 1: Jalan surga adalah dengan taat kepada rasul berupa masuk kepada Islam
Siapa yang mau masuk surga maka harus taat kepada Rasulullah. Rasulullah memerintahkan kita untuk masuk Islam. Hal ini menunjukan wajibnya memeluk Islam.
Pembahasan 2: Berpaling dari apa yang dibawa rasulullah dari keislaman, mengharuskan masuk dalam neraka
Hanya ada dua pilihan apabila mengikuti rasulullah maka masuk surga, atau enggan mengikuti rasulullah maka masuk neraka.
Pembahasan 3: Setiap umatku masuk surga
Umat nabi yaitu Muslim walaupun berbuat dosa dan maksiat, pasti masuk surga. Akan tetapi ada yang langsung masuk surga dan ada yang akhirnya masuk surga. Sehingga orang yang berbuat dosa besar, apabila Allah menghendaki maka akan disiksa sesuai dengan kadarnya. Apabila orang itu bertauhid (masih memiliki keislaman), akhirnya akan dimasukan kedalam surga. Ada juga yang harusnya masuk neraka tapi karena ALlah menghendaki dan orang tersebut memiliki amalan yang mengugurkan dosa-dosanya, diberi syafaat, dan sebab lain yang tidak menyebabkan masuk dalam neraka, maka dia akan langsung dimasukan ke surga.
Hadits 3
Dalam Ash-Shahih, dari Ibnu ‘Abbas, (beliau berkata): Nabi ﷺ bersabda, “Orang yang paling dibenci oleh Allah ada tiga: orang yang melakukan ilhad di tanah Haram, orang yang mencari sunnah jahiliyyah di dalam Islam, dan orang yang menuntut darah orang lain tanpa hak untuk bisa mengalirkan darahnya.” Diriwayatkan oleh Al-Bukhary.
Syaikhul Islam Ibu Taimiyyah rahimahullah berkata. “Perkataan beliau, “Sunnah jahiliyyah“, mencakup setiap jahiliyyah secara mutlak atau tertentu, yaitu mencakup orang tertentu, baik Ahlul Kitab, penyembah berhala, mauun selain keduanya, dari semua orang yang menyelisihi (tuntunan) yang dibawa oleh para rasul.”
Terdapat enam pembahasan:
Pembahasan 1: Penetapan sifat benci bagi Allah ﷻ
Kaidah Ahlus sunnah wal jamaah dalam memahami sifat-sifat Allah, mereka tetapkan sifat itu sebagaimana datang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasulullah. Sesuai dengan kemulaian dan kebesaran Allah dengan meyakini bahwa Allah tidak serupa dengan apapun (makhluk-Nya).
Allah benci kepada siapa yang Allah kehendaki dan juga Allah cinta kepada siapa yang Allah kehendaki.
Pembahasan 2: Dosa itu bertingkat-tingkat
Ada dosa kecil dan besar. Ada dosa yang dibenci Allah dan yang paling dibenci Allah. Hal ini menunjukan tingkatan dari dosa. Sebagaimana penghuni neraka bertingkat-tingkat. Kekafiran pun ada yang kafir dan ada yang sangat kafir.


Abu thalib yang paling ringan siksanya dalam neraka yaitu, Dua terompah yang dipanaskan, belum lagi kaki dimasukan kedalamnya, kepalanya sudah mendidih. Sedangkan kaum munafikin ditempat neraka yang paling bawah.
Pembahasan 3: Dosa berbuat Ilhat di tanah haram.
Ilhat dari kata al-lahat, sebagaimana tempat orang dikubur, artinya miring. Ilhat adalah segala kemiringan, penyelewangan, pembelokan, pada kemaksiatan dan meninggalkan ketaatan. Ada juga yang menafsirkan ilhat dengan kesyirikan atau kekafiran atau membunuh atau dosa besar atau bid’ah.
Berniat untuk berbuat ilhat di tanah haram sudah diancam dalam Al-Qur’an Surat Al-Hajj, ayat 25:

Pembahasan 4: Dosa siapa yang keluar dari Islam dengan menghendaki Sunnah Jahiliyyah
Setelah Nabi diutus hanya ada dua yaitu Islam atau Sunnah Jahiliyyah. Apabila keluar Islam berarti masuk Sunnah Jahiliyyah. Hal ini paling dibenci oleh Allah. Sehingga ini merupakan dalil wajibnya memeluk Islam. Dan juga bahayanya apabila mengikuti jalan jahiliyyah.
Salahs satu maksud besar dalam ajaran Islam adalah menyelisihi sunnah jahiliyyah. Dibanyak hadist disebutkan agar jangan mengikuti orang Yahudi, Nashrani dan selain Islam.


Telah ditunjukan mana jalan yang sesat dan mana jalan yang lurus.
Pembahasan 5: Pengharamkan menumpahkan darah tanpa hak.
Apabila sengaja menumpahkan darah muslim tanpa hak maka dosa besar.

Sebagaimana hadits Rasulullah

Darah yang diharamkan ada 4:
- Darah seorang Muslim
- Darah Kafir Dzimy
- Darah Kafir Mu’ahad
- Darah Kafir Musta’mal.
Hukum keempatnya sama yaitu tidak boleh ditumpahkan darahnya tanpa hak.
Hadits Rasulullah:

Kafir yang mempunyai perjanjian tidak boleh dibunuh. Umat Islam didik untuk tidak melanggar janji.
Pembahasan 6: Definisi Sunnah Jahiliyyah
Sunnah Jahiliyyah termasuk yang mutlak atau tertentu.
Jahiliyyah terbagi dua:
- Jahhiliyyah mutlak: tidak teringkat oleh tempat, waktu dan orang. Ini adalah sunnah jahiliyyah sebelum Nabi Muhammad diutus sebagai Nabi.
- Jahiliyyah tertentu.
Disetiap masa ada orang yang istiqomah diatas kebenaran. Sehingga tidak ada lagi jahiliyyah secara mutlak. Yang ada adalah jahiliyyah tertentu. Misalkan ada tempat maksiat maka tempat tersebut disebut jahiliyyah. Atau orang tertentu yang berbuat dosa.

Makna jahiliyyah adalah segala perkara yang menyelisihi apa yang dibawa oleh rasulullah
Wallahu Ta’alla ‘Alam
