Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.
Berikut ini adalah catatan dari kajian dengan tema: Al-Mulakhkhash Syarah Kitab Tauhid, oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizahullah. Rekaman video kajian lengkapnya bisa diakses disini.
Al-Mulakhkhash Syarah Kitab Tauhid, Penulis: Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan Hafidzahullah
Bab 1: Keutamaan Tauhid dan Dosa-Dosa yang dapat dihapuskan oleh Tauhid
5. Hadist dari Anas bin Malik mengenai Allah mengampuni orang yang meninggal tidak berbuat syirik
Dalam riwayat At-Tirmidzy – beliau menghasankannya – (disebutkan): Dari Anas رضي الله عنه (beliau berkata), “Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِى بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
“Allah Ta’ala berfirman, ‘ Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, (tetapi) kemudian engkau meninggal (dalam keadaan) tidak berbuat syirik sedikitpun kepada-Ku, niscaya Aku memberikan ampunan sepenuh bumi pula kepadamu'”.
Ini adalah hadist Illahi atau hadits qudsy. Hadist yang disandarkan kepada firman Allah ﷻ tapi bukan dari ayat Al-Quran melainkan dari sabda Nabi meriwayatkan dari Allah ﷻ.
Biografi
Anas adalah Anas bin Malik bin An-Nadhr Al-Anshary Al-Kharzrajy, pelayan Rasulullah ﷺ yang melayani beliau selama sepuluh tahun.
Ibu nya Anas, cerdas, dengan menitipkan anaknya Anas kepada Rasulullah ketika Rasulullah di Madinah. Hal ini merupakan jasa seorang Ibu yang menitipkan anaknya, yang walaupun sebagai pelayanan, tetapi yang didapatkan adalah Ilmu dari Rasulullah.
Status sosial tidak menjadikan hina apabila mempunyai ilmu yang banyak. Tidak dilihat bagaimana prosesnya mendapatkan ilmu tersebut.
Kisah Ahli hadits yang menyamar jadi pengemis.
Kisah Imam Ahmad di penjara rumah, beliau tidak bisa mengajar di mesjid. Disebutkan riwayat terkait ahli hadits yang terkenal berasal dari negeri Andalus, namanya Baqi Ibnu Mahlat. Ketika datang ke Baghadad tidak bisa menjumpai Imam Ahmad karena Imam Ahmad dipenjara di rumahnya dijaga oleh pihak keamanan. Maka Baqi menyamar menjadi pengemis mendatangi rumah-rumah sampai ke rumah Imam Ahmad. Pihak keamanan tidak menghiraukan pengemis masuk. Kemudian menemui Imam Ahmad dan diberi 5 sampai 10 hadits. Kemudian besoknya datang lagi.
Anas menjadi sahabat yang ke-3 yang paling banyak meriwayatkan hadits.
Rasul pernah mendoakan,
“Ya Allah perbanyaklah harta dan anak-anaknya serta masukanlah ia ke dalam surga”
Ketika Anas tinggal di Basrah menjadi orang yang paling banyak hartanya dan banyak anaknya (hampir 100).
Beliau meninggal pada 92 H, tetapi ada pula yang mengatakan pada 93 H dalam usia lebih dari seratus tahun.
Penjelasan Kalimat dalam Hadits
Qurab atau Qirab tetapi lebih mahsyur dengan Qurab, artinya sepenuh bumi atau hampir memenuhi bumi.
Apabila engkau berjumpa dengan Ku dengan tidak mengerjakan kesyirikan sedikitpun. Artinya apabila meninggal tanpa berbuat kesyirikan. Ini adalah syarat pada janji yang disebutkan, yaitu untuk mendapatkan kemampuan.
Magfirah, adalah dari kata al-ghafar, bermakna tabir atau tirai. Secara syari’i artinya adalah Allah melewatkan, menutup dan memaafkan kesalahan hambanya. Yaitu dibiarkan atau dilewatkan atau tidak dipermasalahkan.
Makna Hadits Secara Global
Nabi ﷺ mengabarkan dari Allah ﷻ bahwa (Allah) berbicara kepada hamba-hambanya dan menjelaskan kepada mereka tentang keluasan karunia dan rahmat-Nya dan bahwasannya Allah akan mengampuni dosa-dosa sebanyak apapun selama bukan dosa syirik. Hadits ini memlilki makna seperti firman Allah ﷻ :
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ
“Sesungguhnya Allah tidaklah mengampuni dosa kesyirikan, tetapi Dia mengampuni dosa-dosa selain (kesyirikan) itu bagi siapa saja yang Dia kehendaki” (An-Nisa: 116)
Hal ini berkaitan dengan orang yang meninggal dan belum bertobat dari dosa syiriknya, maka Allah tidak akan mengampuni. Akan tetapi apabila berbuat syirik dan bertobat sebelum meninggal, maka Allah akan mengampuni.
Hubungan antara Hadits dengan Bab
Bahwa pada hadist ini terdapat dalil tentang banyaknya pahala tauhid, dan bahwa tauhid akan menghapus dosa-dosa sebanyak apapun.
Pokok harta dan keberuntungan sesunggunhnya ada pada Tauhid. Apabila sudah punya tauhid maka jaminan keselamatannya dan menghapuskan dosa.
Faedah Hadits
- Keutamaan dan banyaknya pahala tauhid
- Tauhid banyak keutamaan dan pahalanya tidak terkira.
- Tauhid adalah sumber amalan shaleh
- Ada yang keliru memperbanyak amalan shalat sunnah, sedekah, puasa sunnah akan tetapi meninggalkan hal yang lebih besar yaitu tauhid.
- Seluruh ibadah yang apabila dihadirkan tauhid maka pahalanya akan berlipat ganda.
- Amalan kecil yang dilakukan seorang yang bertauhid maka menjadi besar
- Diantara orang yang bertauhid berjenjang besarnya amalan tergantung kualitas tauhidnya.
- Ada yang bermalan besar bisa menjadi kecil bahkan tidak ada pahalanya. Ini berkaitan dengan tauhidnya.
- Keluasan karunia Allah, kebaikan, rahmat, dan pemaafan-Nya.
- Keluasan karunia dan rahmat Allah dimana orang yang berdosa sepenuh bumi tapi diberi pengampunan juga dengan sepenuh bumi.
- Bantahan terhadap Khawarij yang mengafirkan pelaku dosa besar selain kesyirikan.
- Khawarij mengkafirkan secara serampangan tanpa haq, yaitu tidak sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah.
- Adapun pengkafiran dengan haq yaitu sesuai Al-Qur’an dan sunnah, maka itu benar. Seperti orang yang murtad.
- Rasulullah bersabda “Syafaatku berlaku untuk pelaku dosa besar dari umatku”. Andaikata pelaku dosa besar kafir, maka Nabi tidak akan memberikan syafaat untuk pelaku dosa besar.
- Penetapan sifat Kalam (Berbicara) bagi Allah ﷻ atas apa-apa yang pantas dengan kemuliaan-Nya.
- Penjelasan tentang makna La Illaha Illallah, dan bahwasannya maknanya adalah meninggalkan kesyirikan, baik (kesyirikan) itu sedikit maupun banyak, dan tidaklah cukup dengan sekedar mengucapkan (kalimat) tersebut secara lisan.
- Orang yang masuk surga adalah yang mengucapkan La Illaha Illallah. Artinya makna La Illaha Illallah adalah juga meninggalkan kesyirikan.
- Penetapan (akan adanya hari) berbangkit, hisab (perhitungan), dan pembalasan amalan.
- Yaitu apabila dibangkitkan, maka ada perhitungan dan pembalasan.
Wallahu ‘Alam
Sumber:
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan (2021), Al-Mulakhkhas Syarh Kitab Tauhid (Cetakan Ketujuh), Makasar, Pustaka As-Sunnah.
