Keutamaan Islam dalam Surat Yunus Ayat 104

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.

Berikut ini adalah catatan dari kajian dengan tema: Kitab Fadhlul Islam – Bab Keutamaan Islam oleh Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi Hafizhahullah Ta’ala. Rekaman video kajian lengkapnya dapat diakses disini.

Kitab Fadhlul Islam

Penulis: Asy-Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab Rahimakumullah.

Bab Keutamaan Islam

Dalil 2: Surat Yunus Ayat 104

Allah berfirman:

قُلْ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِن كُنتُمْ فِى شَكٍّۢ مِّن دِينِى فَلَآ أَعْبُدُ ٱلَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَـٰكِنْ أَعْبُدُ ٱللَّهَ ٱلَّذِى يَتَوَفَّىٰكُمْ ۖ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ

Katakanlah, “Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 104)

Empat Pembahasan:

Pertama: Hakikat dari Islam adalah Mentahuidkan Allah

Islam dengan makna tauhid memberi keutamaan. Dakwah seluruh nabi dan rasul adalah tauhid, sebagaimana firman Allah:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍۢ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّـٰغُوتَ ۖ

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah ṭāgūt 1 itu” (An-Nahl: 36

Kedua: Keutamaan Islam dari sisi keumuman Islam untuk seluruh manusia.

Islam adalah untuk seluruh manusia. Al-quran adalah untuk seluruh manusia, sebagaimana firman Allah:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌۭ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌۭ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhan-mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada. (Yunus :57)

Kemudian firman Allah:

وَمَآ أَرْسَلْنَـٰكَ إِلَّا رَحْمَةًۭ لِّلْعَـٰلَمِينَ

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Al-Anbiya: 107)

Firman Allah:

وَمَآ أَرْسَلْنَـٰكَ إِلَّا كَآفَّةًۭ لِّلنَّاسِ بَشِيرًۭا وَنَذِيرًۭا

Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan (Saba: 28)

Islam untuk semua orang Arab dan orang Ajam, yang dekat dan yang jauh, berkulit putih dan hitam dan lainnya.

Rasulullah Shallalu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

Ketiga: Selamatnya Ahlul Islam dari Syubhat dan Syahwat.

Syubhat dan syahwat adalah segala kejelekan bagi manusia. Syaithon menyerang manusia dari dua hal ini. Syubhat menyebabkan keraguan dalam beragama sedangkan syahwat adalah dari hawa nafsu manusia.

Akan tetapi orang muslim selamat dari syuhbhat dan syahwat. Apabila ada yang ragu dengan keislamannya, maka orang muslim tidak ragu. Begitupula apabila ada syahwat untuk beribadah kepada selain Allah, orang muslim tetap beribadah hanya kepada Allah semata.

Hal ini apabila muslim yang mempuh jalannya dengan benar akan selamat dari syubhat dan syahwat.

Keempat: Keteguhan siapa yang berpegang dengan Islam.

Siapa yang berpegang Islam dengan benar, maka di akan diberikan keteguhan. Sehingga apabila ada seorang muslim ada keraguan dan kebimbangan, artinya ada kekeliruan dalam mempelajari Islam.

Sifat para sahabat ketika ditanya oleh Hirakel, apakah ada dari sahabat nabi yang telah masuk Islam lalu keluar dari agamanya karen benci pada agamanya?. Maka Muawiyyah bin Abi Soffyan yang memimpin rombongan Quraish mengatakan tidak ada.

Dikisahkan ketika Nabi berteduh didekan dinding Ka’bah para sahabat menghampirnya dan mengeluhkan kaum kafir Quraish. Kemudian Nabi shallalahu ‘alaihi wasallam berkata bahwa telah ada umat sebelum kalian disiksa dengan yang sangat pedih. Kemudian nabi bersabda:

Abu Bakr radhiallahu anhu adalah sahabat yang paling teguh dengan keyakinannya. Dalam kisah Isra dan Mi’raj, Abu Bakar membenarkan Nabi dari kisah tersebut. Dalam perang Badr ketika Nabi berdoa, Abu Bakr berkata Allah akan selalu memenangkan agamamu. Kemudian dalam perjanjian hudaibiyah, ketika Umar ragu, Abu Bakr yang paling teguh. Ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam meninggal, Abu Bakr juga yang mengingatkan sahabat yang lain.

Untuk para penuntut ilmu, apabila menuntut ilmu dengan benar maka akan membuatnya semakin teguh.

Allah berfirman:

وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا۟ مَا يُوعَظُونَ بِهِۦ لَكَانَ خَيْرًۭا لَّهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًۭا

Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), (An-Nisa: 66)

Salah seorang dari Ulama tabi’in, Al-Imam Abu Ar-Riyah, beliau berkata Allah memberiku dua nikmat, saya tidak tahu nikmat mana yang paling besar. Nikmat yang pertama adalah keislaman dan yang kedua adalah saya tidak dijadikan oleh Allah sebagai haruriyan (orang yang berpemikiran khawarij).

Wallahu Ta’alla ‘Alam

Tinggalkan komentar