8. Doa Penutup dan Shalawat

Kitab Manzhumah Mimiyyah

Penulis: Asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad Al-Hakami Rahimahullah

Bab Penutup: Hasil Ilmu yang Bermanfaat dan Memetik Buahnya yang Dekat dan Matang.

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.

Berikut ini adalah catatan dari kajian dengan tema: Kitab Manzhumah Mimiyah – Penutup: Hasil Ilmu yang Bermanfaat dan Memetik Buahnya yang Dekat dan Matang , oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizhahullah Ta’ala. 

Doa Penutup

Bait Syair 241:

Wahai Rabbku, wahai Yang Mahahidup, wahai Yang terus mengurus makhluk-Nya, aku memohon ampunan kepada-Mu… Untuk kemaksiatan dan dosa yang telah aku lakukan.

Bait Syair 242:

Tunjukilah aku untuk melakukan perkara-perkara yang Engkau ridhai dan tetapkan ia bagiku…. Baik berupa keyakinan, perbuatan, maupun perkataan.

Bait Syair 243:

Tinggikanlah agama-Mu dan tolonglah orang-orang yang menolongnya…. Sebagaimana yang telah Engkau janjikan wahai Rabbku di dalam sebaik-baik perkataan (Al-Qur’an).

Bait Syair 244:

Binasakanlah golongan yang menelantarkannya dengan adzab-adzabMu. wahai Rabbku… Kembalikan makar orang-orang yang memusuhi agama-Mu di leher-leher mereka.

Bait Syair 245:

Keraskanlah hukuman-Mu atas mereka dengan gempa dan kebinasaan… Sebagaimana yang Engkau lakukan terhaadap penduduk kota Hijr di masa lalu.

Bait Syair 246:

Wahai Rabb kami jadikanlah mereka nasiha dan pejaran bagi manusia… Wahai Dzat yang keras adzab dan siksa-Nya.

  1. Memohon pengampunan
  2. Mengharap ridha Allah dalam ucapan, keyakinan dan amalan
  3. Memohon ketinggian agama dan petolongan untuk siapa saja yang menolong agama
  4. Mendoakan musuh-musuh agama

Syair 241: Ya Allah saya memohon pengampunan mu terhadap apa yang telah saya lakukan berupa dosa dan kekeliruan.

Seorang penutut ilmu harus memohon dirinya pengampunan dari Allah. Banyak kekeliruan dan dosa. Kadang dosa yang telah lalu berpengaruh pada yang akan datang.

Disebut 3 nama: Ya Rabb, Ya Hayyu, Ya Qoyum. Rabb mencakup seluruh yang dimintah. Hayyu: maha hidup yang mendengar apa yang diminta. Qoyum yang menegakan mohon pengampunan.

Syair 242: Dan berikanlah angurah untuku apa yang engkau ridhai. Dan tetapkan yang engkau ridahi unutku berupa keyakinan, perbuatan dan ucapan.

Seorang penuntut ilmu memohon untuk allah ridhai

Syair 243: Tinggikan lah agamamu dan tolong yang menolong agamu sebagaimana yang engkau janjikan dalam ucapan yang paling benar (Al-Qur’an)

Firman Allah:

Syair 244: Dan patahkanlah dengan siksaanmu wahai rabbku, kelompok yang menggembosi. Dan tolaklah makar para musuh, kembalikan makar mereka membinasakan leher-leher mereka sendiri.

Syair 245: Dan keraskan lah pada mereka dengan gempa dan siksaan sebagaimana engkau telah lakukan kepada ahlul hijir (kamu tsamud) dimasa dahulu.

Firman Allah:

Syair 246: Jadikanlah mereka wahai Rabbku sebagai pelajaran. Ya Allah yang maha keras siksaan dan pembalasannya.

Shalawat Nabi

Bait Syair 247:

Shalawat semoga terlimpah kepada manusia yang ma’shum dari kesalahan …. Muhammad, utusan Allah yang terbaik.

Bait Syair 248:

Juga kepada keluarga beliau, sahabat, dan pengikut mereka …. Telah selesai penyusun syairku dengan memuji Allah yang memiliki kenikmatan.

Kemudian ditutup dengan shalawat kepada Nabi:

Syair 247: Shalawat kepada nabi yang maksum, Nabi Muhammad sebaik-baik rasulullah

Maksum adalah dari kesalahan. Hal ini terkait dengan wahyu tidak mungkin salah. Dan dari dosa-dosa besar. Tidak mungkin Nabi melakukannya. Tapi apabila kesalahan terjadi pada manusia, dosa kecil. Maka ini terjadi silang pendapat diantara ulama.

Syair 248: Demikian shalawat dan salam untuk keluarga dan sahabat beliau. kemudian siapa yang mengikuti mereka. Selesai syairku ini. Segala puji bagi Allah yang memiliki nikmat-nikmat.

Selesai pembahasan buku ini. Yang paling penting selalu diulangi, dikaji. Apabila bisa dihafal dari bait-bait syair, lebih bagus. Minimal banyak dibaca dan diulangi agar membekas didalam jiwa.

Ilmu harus rajin menulis. Dahulu dikatakan ahli hadist, dia menulis hadist 500 jilid. Namun zaman sekarang jarang menulis, lebih senang membaca saja.

Apabila punya semangat, pelajaran-pelajaran ditulis, dirapihkan dan diulangi. Sehingga berbuah dengan ilmu. Akan kelihatan suatu hari apabila selesai dari program akan menonjol diatas yang lainnya.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Tinggalkan komentar