Etika Berdoa

Kitab Syarah Bulugul Maram
Penulis: Abdullah bin Abdurahman Al Bassam

Bab Sifat Shalat

Etika Berdoa

Hadits 251: Dari Fadhalah bin Ubaid Radhiallahu Anhu, dia berkata: Rasulullah Shalallhu Alaihi Wasallam pemah mendengar seseorang berdoa dalam shalatnya, ia tidak memuji Allah dan tidak pula membaca shalawat kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, beliau bersabda, ” Orang ini telah tergesa-gesa. “Kemudian beliau memanggilnya, seraya bersabda, ” Jika seseorang dari kalian shalat maka mulailah dengan memuji dan menyanjung Tuhannya, kemudian membaca shalawat kepada Nabi Shallahu Alaihi Wasallam, lalu ia berdoa (meminta) sesuai kehendaknya.” (HR. Ahmad dan Tiga Imam Hadits) dan dinilai shahih oleh At-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Al Hakim.

Hal-Hal Penting dari Hadist:

  • Nabi ﷺ pemah mendengar seseorang dalam tasyahud akhir shalatnya langsung mengajukan permohonan kepada Allah sebelum memuji dan menyanjung-Nya serta membacakan shalawat atas Nabinya terlebih dahulu, seraya bersabda: “Orang ini telah tergesa-gesa.” dimana ia tidak mendahulukan kedua hal penting tersebut sebelum berdoa.
  • Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam memberikan petunjuk terhadap umatnya tentang etika bedoa, seraya bersabda “Jika seseorang dari kamu berdoa, maka mulailah dengan mengagungkan dan memuji Tuhannya, kemudian membaca shalawat kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, lalu berdoa sesuai dengan kehendaknya dari dua kebaikan dunia dan akhirat”.

Wallahu Ta’ala A’lam

Tinggalkan komentar