Doa Tasyahud

Kitab Syarah Bulugul Maram
Penulis: Abdullah bin Abdurahman Al Bassam

Bab Sifat Shalat

Doa Tasyahud

Hadits 250: Dari Abdullah bin Mas’ud Rhadhiallahu Anhu, dia berkata: Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam menoleh ke arah kami lalu bersabda, ‘Apabila seseorang di antara kalian shalat, hendaklah ia mengucapkan,

Attahiyyatulillahi, washolatu, wathoyibatu, assalamu alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuhu, assalamu’alaina wa’ala ‘abdillahi sholihina, asyhaduala ilaha illallahi, wa asyhaduanna muhammadan ‘abduhu warosuluhu.

‘Segala penghormatan hanya milik Allah dan juga shalawat dan kebaikan (milik-Nya), semoga kesejahteraan (terlimpah) kepadamu wahai Nabi dan juga rahmat Allah dan berkah-Nya, semoga kesejahteraan terlimpah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya-‘.

Kemudian hendaklah ia memilih doa yang ia sukai lalu berdoa-” (HR. Muttafaq ‘Alaih). Lafazh ini riwayat Bukhari.

Dalam riwayat Ahmad disebutkan, “Bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam mengajarinya tasyahud dan memerintahkannya untuk mengajarkan kepada orang-orang.

Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu dia berkata “Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengjari kami tasyahud (yaitu):

Attahiyyatul mubarakatu, sholawatu thoyiibatulillahi, …. illa akhiri.

“Segala penghormatan yang penuh berkah, shalawat-shalawat yang penuh kebaikan milik Allah …..”

Hal-Hal Penting dari Hadist:

  • Dzikir ini disebut tasyahud, berasal dari lafazh syahadatain yang terkandung di dalamnya, kedua syahadat ini merupakan bagian terpenting
  • Tasyahud ini dibaca satu kali dalam shalat yang dua rakaat, sedangkan dalam shalat yang tiga atau empat rakaat dibaca dua kali.
  • Tasyahud pertama : Hukumnya wajib menurut madzhab Hanafi dan Hambali; sunnah menunrut madzhab lainnya
  • Tasyahud bersumber dari Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam yang diriwayatkan oleh 24 sahabat dengan berbagai redaksi. semuanya boleh diamalkan.
  • Al Bazzar mengatakan, “Menurutku, hadist yang paling shahih tentang tasyahud adalah hadits Ibnu Mas’ud.
  • Muslim mengatakan, “Orang-orang sepakat pada tasyahud Ibnu Mas’ud, karena para sahabat tidak saling menyelisihi, sedangkan yang lainnya kadang menyelisihi sahabatnya yang lain”.
  • Adz-Dzahabi mengatakan “Itu (riwayat Ibnu Mas’ud) riwayat yang paling shahih tentang tasyahud”.
  • At-Tirmidzi mengatakan, “Mayoritas ulama dari kalangan sahabat dan tabi’on mengamalkannya.
  • Abu Hanifah, Ahmad dan jumhur ulama mengatakan, “Tasyahud Ibnu Mas’ud lebih utama, pendapat ini banya yang mengukuhkannya, diataranya adalah disepakati ke-shahihannya dan me -mutawatir-annya.

Wallahu Ta’ala A’lam

Tinggalkan komentar