Kitab Manzhumah Mimiyyah
Penulis: Asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad Al-Hakami Rahimahullah
Bab Penutup: Hasil Ilmu yang Bermanfaat dan Memetik Buahnya yang Dekat dan Matang.
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.
Berikut ini adalah catatan dari kajian dengan tema: Kitab Manzhumah Mimiyah – Penutup: Hasil Ilmu yang Bermanfaat dan Memetik Buahnya yang Dekat dan Matang , oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizhahullah Ta’ala.
Selanjutnya penulis menjelaskan beberapa keyakinan yang mesti diyakini bahwa hal tersebut perbuatan Allah Subhanahul Wa Ta’ala yang menjadi nasihat-nasihat untuk penuntut ilmu. Diantaranya:
- Allah lah yang membuat seorang itu sengsara atau bahagia
- Allah lah yang membuat seorang tersesat atau diberi hidayah
- Allah lah yang memberi wahyu dan mengutus rasul
- Allah lah yang memerintahkan dan melarang.
- Allah lah yang menghalalkan dan mengharamkan.
Bait Syair 213:

Bait Syair 214:

Bait Syair 215:

Bait Syair 216:

Syair 213: Dia lah Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang membuat seorang itu sengsara dan Dia pula yang membuat berbahagia. Dan dia yang memberikan
Kesengsaraan dan kebahagiaan semuanya ditangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Penuntut ilmu harus memperhatikan hal ini. Karena pengaruh ilmu adalah menjadikan keimanan kepada Allah kuat. Setiap orang sudah ditetapkan siapa yang beruntung dan siapa yang merugi. Kehidupan diakhirat sudah dibagi menjadi dua juga. Sebagaimana firman Allah:

Hamba adalah yang berbuat setelah ditunjukannya jalan dan memilih akan menempuh jalan yang mana. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

Kemudian seorang laki-laki berkata “Tidak lah kalo begitu, kita terima saja ketentuan Nya, dan kita tidak usah beramal?”. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

Kemudian beliau bersabda:

Kelanjutan syair: Dia pula yang menyesatkan dan Dia pula yang memberi hidayah.
Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta’alla:

Kelanjutan syair: Sebagaiman Allah mendekatkan dan menjauhkan
Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 26:

Kelanjutan Syair: Semua itu keadilan Allah dalam pembagian.
Yang dapat hidayah dan beruntung adalah keutamaan dan rahmat dari Allah. Yang dijadikan sengsara dan disesatkan adalah keadilan dari Allah. Tidak ada seorang pun yang di dholimi. Sudah ditunjukan jalan, diturunkan Al-Qur’an, di utus Rasul. Jalan yang baik diterangkan dan jalan yang jelek juga sudah diterangkan. Jadi apabila ada yang berbuat kejelekan jangan mencela kecuali dirinya sendiri. Dalam hadits Qudsi:


Allah berfirman:

Syair 214: Memberi wahyu kepada siapa yang dikehendaki dan mengutus Rasul kepada siapa yang dikehendaki. Hal ini terdapat dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an.
Kelanjutan syair: Allah memerintah dan Allah Melarang.
Dalam Al-Qur’an berisi perintah dan larangan. Awal perintah adalah perintah kepada Tauhid dan Awal larangan adalah larangan dari berbuat Kesyirikan.
Kelanjutan Syair: Allah menghalalkan dan Allah mengharamkan.
Allah menghalalkan secara syariat dan Allah mengharamkan secara syariat. Kedua hal ini semuanya sempurna dengan hikmahNya (disisi Allah).
Sebagaiamana firman Allah:

Kelanjutan Syair: Sempurna hikmahnya
Allah menyebut dirinya Al-Hakim, yang maha hikmah.
Syair 215: Allah Cinta kepada yang ihsan dan sebaliknya yang maksiat dibenci Allah. Dalam Al-Qur’an:


Kelanjutan Syair: Sebagaimana kebajikan diridhoi adapun hal yang diharamkan itu dibenci Allah.

Syair 216: Berdasarkan seluruh hal ini di dunia dan akhirat menjadi hukum tetap. Karena itu tidak ada kedholiman yang dikhawatirkan.
Sebagaimana firman Allah:

Kelanjuta syair: tidak ada kebaikan yang luput walaupun sedikit akan didatangkan, sebagaimana firman ALlah


Wallahu Ta’alla ‘Alam
