Kitab Syarah Bulugul Maram
Penulis: Abdullah bin Abdurahman Al Bassam
Bab Sifat Shalat
Merenggangkan jari-jari tangan saat Ruku dan merapatkannya saat Sujud
Hadits 239: Dari Al Barra’ bin Azib Radhiallahu Anhu, dia berkata: Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Apabila engkau sujud, maka letakanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikutmu” (HR. Muslim).
Hadist 240: Dari Wali bin Hujr Radhiallahu Anhu: Bahwa Apabilah Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam ruku, beliau merenggangkan jari-jari tangannya dan apabila sujud beliau merapatkan jari-jari tangannya (HR. Al Hakim)
Hal-Hal Penting dari Hadist:
- Hadist Al Barra’ menunjukan bahwa diwajibkan bagi orang yang shalat untuk meletakan kedua telapak tangannya di lantai (landasan shalat) ketika sujud.
- Hadist ini menunjukan sunnahnya mengangkat (merenggangkan) kedua sikut dari lantai dan makruhnya meletakan sikut seperti binatang buas saat sedang istriahat (yang membentangkan kedua kaki depannya dengan menempel pada tanah).
- Hadist Wali menunjukan sunnahnya memantapkan penempata tangan pada lutut ketika ruku.
- Sunnahnya merenggangkan jari-jari tangan di atas lutut, karena hal ini yang lebih mantap dalam ruku dan bisa menghasilkan ratanya pungung dengan kepala.
Hadist 241: Dari Aisyah Radhiallahu Anhu, dia berkata: Aku melihat Rasulullah Shallalhu Alaihi Wasallam shalat dengan duduk bersila (HR. An-Nasai’) dan dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah.
Hal-Hal Penting dari Hadits:
- Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam pernah melakukan duduk seperti ini setelah beliau terjatuh dari kudanya dan kakinya terkilir.
- Hadist ini menunjukan cara duduk orang yang cacat ketika shalat sambil duduk.
- Duduk besila adalah posisi khusus sebagai pengganti posisi berdiri yang benar, jadi tidak untuk semua dudu di dalam shalat.
Wallahu Ta’ala A’lam