Kitab Manzhumah Mimiyyah
Penulis: Asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad Al-Hakami Rahimahullah
Bab: Pasal Ilmu Faraidh dan Ilmu Alat serta Peringatan terhadap Bahaya Ilmu-Ilmu Ahli Bid’ah.
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.
Berikut ini adalah catatan dari kajian dengan tema: Kitab Manzhumah Mimiyah – Pasal Tentang Ilmu Faraidh dan Ilmu Alat serta Peringatan terhadap Ilmu-Ilmu Ahli Bid’ah, oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizhahullah Ta’ala.
Pasal tentang ilmu faraidh dan ilmu alat serta peringatan ilmu-ilmu yang bid’ah. Penulisan menjelaskan ilmu tambahan yang diperlukan oleh seorang penuntut ilmu. Setelah seseorang mengenal Al-Qur’an dan Sunnah, maka ada ilmu-ilmu penting yang dipelajari yaitu:
- Ilmu Al Faraidh, tentang warisan
- Ilmu Alat, ilmu yang merupakan perantara agar sampai kepada ilmu yang ingin didalami.
Kemudian juga di terangkan mengenai ilmu bid’ah yang jangan didekati oleh penuntut ilmu.
Sehingga ini menjelaskan jalannya seorang penuntut ilmu yaitu bisa membuat target apa yang akan dipelajari dan juga jangan mendekati ilmu yang akan membahayakannya.
Dimasa ini banyak yang belajar tidak benar, karena:
- Tidak tahu apa ilmu yang dia pelajari
- Ilmu yang dipelajari bercampur dengan ilmu yang dilarang.
Sehingga bisa menjadikan musibah bagi penuntut ilmu.
Pembahasan: Motifasi mempelajari ilmu alat: Nahwu, Saraf, dan Tajwid.
Bait Syair 169:

Bait Syair 170:

Syair 169: Ambilah (kalau kamu mau) apa yang kamu pakai sebagai bantuan dari ilmu-ilmu alat, maka kamu akan dapatkan ilmu alat itu sebagai solusi untuk hal yang tidak jelas. Contoh ilmu alat: nahwu, tasrif, tajwid, dan bahasa.
Syair 170: Dengan ilmu bahasa diketahui penyelesaian bahasan yang samar.
Apabila punya ilmu alat, akan lebih kuat didalam memahami. Semua bidang ilmu ada alatnya, seperti ilmu al-quran: alatnya tajwid, ulumul qur’an. Ilmu memahami al-quran ada di kitab madzmummah al zam-zami.
Ilmu hadistz, ilmu alatnya adalah ilmu mustholah dan ulumul hadist (ilmu hadist) atau usulul hadist atau ilmu riwayat.
Ilmu alat bermacam-macam: ada yang cukup dan ada pula yang sangat banyak. Semakin banyak alatnya maka semakin banyak ilmu yang bisa diambil. Alat adalah diambil untuk tujuan, akan percuma apabila alatnya banyak tapi tidak digunakan. Sehingga jangan terus mempelajari ilmu nahwu saja tapi tidak digunakan untuk mempelajari ilmu yang lain.
Dalam Fiqih yang diambil dari al-quran dan sunnah, tapi ada juga ilmu alatnya. Ada 3 ilmu alat Fiqih:
- Usul fiqih, di program ini akan dibahas al usul min ilmil usul karya Ibnu Ustaimin
- Al-Qo’id fiqih, kaidah-kaidah fiqih, di program ini akan dibahas Al-Qoid Fiqiah karya Al-Saidi
- Ilmu Maqoidus Syariah, ilmu tentang maksud pensyariatan, Dalam program ini akan dibahas Tafsiru Qosid fil ahkamil maqosid.
Nahwu dan Sharaf adalah alat untuk memahami bahasa. Sebab Al-Qur’an dan hadist dari bahasa Arab. Tidak akan bisa memahami Al-Quran dan Hadist kecuali dengan bahasanya.
Nahwu yaitu mengenal hukum-hukmu akhir kalimat. Apabila isim bisa: muhammadan atau muhammadin atau muhammadun. Apabila fi’il mengenal hukum akhirnya juga.
Sharaf membahasa tentang bangunan kalimatnya (susunan kata).
Contoh ilmu tafsir yang memerlukan pemahaman bahasa, Allah subhana wa ta’ala akan dilihat dihari kiamat, seorang mukmin akan melihat Allah dengan mata kepalanya. Dalil dalam Al-Qur’an ada di Al-Qiyamah 22-23, melihat Allah. Dalam Al Ahzab ayat 44, dikatakan salam kepada mereka yang beriman pada hari menemui Allah yaitu dengan salam. Tapi di tafsirkan dilihat dengan mata kepala walaupun tidak ada diterjemahan.
Syair 180: akan diketahui solusi yang luput dari pembicaraan.
Ilmu alat ada juga yang sebagai penyempurna seperti ilmu balagah, untuk mengenal liku-liku pembicaraan. Ilmu syair dibutuhkan ketika membaca syair, yaitu ilmu kawafi al-arut. Hal ini bukan ilmu wajib tapi bagus untuk dipelajari.
Ilmu agama yang dipelajari ada dua jenis:
- Ilmu maksudatun, ilmu yang dikmaksudkan secara dzat nya. Ini adalah ilmu yang dicari.
- Ulum Alah, ilmu-ilmu alat. Bukan dzat nya dipelajari tapi untuk sampai kepada ilmu lain (Al-Quran, Al Hadist)
Wallahu Ta’alla ‘Alam
