Kitab Syarah Bulugul Maram
Penulis: Abdullah bin Abdurahman Al Bassam
Bab Sifat Shalat
Bacaan Rasulullah dalam ruku dan sujud
Hadits 234: Dari Aisyah Rhadiallahu Anha, dia berkata: Saat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam di dalam ruku dan sujud beliau mengucapkan “Maha Suci Engkau ya Allah Tuhan kami dan dengan segala pujuan-pujian kepada-Mu. Ya Allah, ampunilah aku” (Subhaanaka Allahumma Rabbanaa Wabihamdika Allahummagfirlii) (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Hal-Hal Penting dari Hadits:
- Imam Ahmad meriwayatkan (36741) dengan sanad yang bersambung hingga Ibnu Mas’ud, dia berkata, “Setelah diturunkannya ayat, ‘Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan ‘ (Qs’ An-Nashr: 1) kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, apabila ruku beliau sering mengucapkan, ‘subhaanaka allahumma rabbana wabihamdika allahummaghfirlii’ Sebanyak tiga kali.”
- Dzikir ini sunnah diucapkan ketika ruku dan sujud bersama dengan pengucapan ‘Subhaana rabbiyal ‘Azhiim’ saat ruku dan bersama dengan pengucapan ‘Subhaana rabbiyal a’laa’ saat sujud.
- Dzikir itu sangat sesuai karena mengandung sikap tunduk dan patuh kepada Allah Ta’ala, penyucian-Nya dari segala bentuk aib dan kekurangan serta penetapan segala bentuk keterpujian bagi-Nya, kemudian setelah ini semua adalah permohonan ampunan. Dengan begitu, sang hamba dalam posisi sangat tunduk dan merendah kepada Allah Ta’alaa sambil ruku dan sujud.
- Dzikir tersebut hukumnya sunnah, bukan wajib, adapun yang disyariatkan menurut ijma’ adalah ‘Subhaaana robbiyal ‘azhiim’ ketika ruku dan ‘Subhaana rabbiyal a’la’ ketika sujud.
Wallahu Ta’ala A’lam