5. Wasiat agar mendapat keutamaan seperti ahli hadist.

Kitab Manzhumah Mimiyyah

Penulis: Asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad Al-Hakami Rahimahullah

Bab: Wasiat agar berpegang dengan Sunnah

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.

Berikut ini adalah catatan dari kajian dengan tema: Kitab Manzhumah Mimiyah – Bab Wasiat agar berpegang dengan Sunnah, oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizhahullah Ta’ala. 

Wasiat agar mendapat keutamaan seperti ahli hadist.

Bait Syair 153:

Jika ingin kenaikan derajat seperti derajat mereka … Dan anda menginginkan kemuliaan seperti kemuliaan mereka

Bait Syair 154:

Maka tapakilah tangga ketakwaan yang mereka dirikan … Lalu naiklah dengan kemauan yang kuat dan kesungguhan seperti kesungguhan mereka.

Bait Syair 155:

Tetapilah sunnah yang utama sebagaimana mereka menetapi … Dengan menghafalnya disertai dengan menyingkap penjelasannya, lalu terus lakukan itu.

Setelah dikenal keutamaan ahli hadist ini, maka jiwa ini ingin mendapat keutamaan ini, penulis berwasiat:

Bait Syair 153: Kalo kamu ingin meningkat, tinggi seperti tingkatan mereka. Dan kamu menghendaki kemuliaan yang tinggi seperti kemuliaan mereka.

Bait Syair 154: Maka caranya: Kamu menuju pada tangga ketaqwaan yang mereka pasang. Jalan yang kedua: Naik lah kamu dengan penuh semangat, tekad kuat, dengan kesungguhan seperti kesungguhan mereka.

Ikuti jalannya para ulama ahli hadist, tapaki jalannya mereka. Sehingga kita perlu mengenal siapa ulama ahli hadist, apa buku-buku mereka, apa yang mereka ajarkan, bagaimana ilmu mereka. Bagaimana mereka mengambil ilmu dan beramal dengan ilmu. Semua ini ada dari siroh para as-salaf dari mulai sahabat, tabi’in, tabiut tabiin sampai ulama-ulama yang mengikuti mereka.

Cara kedua yaitu harus semangat seperti mereka. Kata Imam Syafei “Kemuliaan itu dengan kesungguhan. Orang yang diharamkan dapat sesuatu dikarenakan kemalasannya. Selalu berdiri tegak berupaya, kamu akan dapatkan cita-cita mu dalam waktu dekat.”

Bait Syair 155: Kemudian yang ketiga: Kosentrasi penuh terhadap sunnah dengan menghafal dan memahami penjelasannya. I’tikaf lah kamu diatas sunnah. Dengan menghafal dan mempelajari tafsir dari sunnah. Dan hendaknya engkau selalu kontinu.

Seperti Itikaf di mesjid yaitu tidak keluar mesjid (kecuali ada keperluan mendesak).

Wallahu Ta’alla ‘Alam

Tinggalkan komentar