Kitab Syarah Bulugul Maram
Penulis: Abdullah bin Abdurahman Al Bassam
Bab Sifat Shalat
Membaca surah Ath-Thuur dalam shalat Magrib
Hadits 230: Dari Jubair bin Muth’im radhiallahu anhu: Aku mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam membaca surat Ath-Thuur dalam shalat Magrib (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Hal-Hal Penting dari Hadits:
- Biasanya bacaan dalam shalat Maghrib adalah dengan Al Mufashshal yang pendek karena singkatnya waktu Maghrib, namun adakalanya pula dengan yang panjang sehingga tidak mengkhususkan dengan yang pandek. Nabi shalallahu alaihi wasallam pun (dalam shalat Maghrib) pemah membaca surah Ath-Thuur, ini termasuk Al Mukshshal yang panjang.
- Diriwayatkan bahwa dalam shalat Maghrib Nabi shallahu alaihi wasallam membaca surah Al A’raaf, surah Ash-Shaffaat, surah Ad-Dukhaan, surah Al Mursalaat, surah At-Tiin, dua surah Al Mu’aurwidzat (Al Falaq dan An-Naas). Semua ini disebutkan dalam hadits-hadits shahih.
- Para ulama mengatakan, “Penulisan Mushaf harus mengikuti susunan seperti yang sekarang ada ini, yaitu dalam urutan surah-surahnya, karena hal ini merupakan kesepakatan para sahabat, dan kesepakatan mereka itu adalah hujiah.”
- Adapun mengenai bacaan, Imam An-Nawawi mengatakan, “Yang menjadi pilihan adalah membaca sesuai urutan mushaf, baik itu untuk dibaca di dalam shalat maupun lainnya. Bila membaca suatu surah, maka selanjutnya adalah surah yang berikutnya. Demikian ini karena urutan surah-surah itu ditetapkan untuk suatu hikmah, maka hendaknya dijaga.
- Kecuali dalam hal yang dikecualikan oleh syariat, misalnya dalam shalat subuh pada hari Jum’at, pada rakaat pertama membaca surah As-Sajdah dan pada rakaat kedua membaca surah Al Insaan. Juga dalam shalat sunah Subuh, pada rakaat pertama membaca surah A lKaafiruun dan pada rakaat kedua membaca surah Al Ikhlaash. Ini boleh dilakukan walaupun tidak sesuai dengan urutan, karena Rasulullah shalallahi alaihi wasallam pun pernah membaca Al Baqarah, lalu surah An-Nisaa, kemudian surah Ali ‘Imraan.
Wallahu Ta’ala A’lam