Kitab Manzhumah Mimiyyah
Penulis: Asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad Al-Hakami Rahimahullah
Bab: Wasiat agar berpegang dengan Sunnah
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.
Berikut ini adalah catatan dari kajian dengan tema: Kitab Manzhumah Mimiyah – Bab Wasiat agar berpegang dengan Sunnah, oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizhahullah Ta’ala.
Membaca buku-buku mushthalahhadist dan memantapkan kaidah-kaidahnya.
Bair Syair 156:

Bait Syair 157:

Untuk mengenal jalan ulama para ahli hadist yaitu dengan membaca buku-buku seputar hal tersebut.
Syair 156: bacalah sebuah kitab mustolah (istilah seputar hadist). Dengan engkau membaca kitab ini, engkau akan mengetahui, mana hadist yang shahih dan hadist yang disifatkan dengan penyakit (dhoif).
Pembagian hadist masa dahulu yaitu hadist shahih dan dhoif. Yang shahih termasuk juga hadist yang hasan. Dalam hadist dhoif termasuk didalamnya hadist tertolak.
Syair 157: Permantaf kaidah-kaidahnya, kaidah-kaidahnya hendaknya kamu ambil, maka engkau akan mendapatkan hasil yang bermanfaat seperti mutiara-mutiara yang kamu pasang.
Kalau engkau ingin meraih kedudukan yang tinggi, ikuti jalan mereka, kemudian baca buku tentang istilah yang dikenal ahli hadist. sehingga kamu mampu membedakan antara hadist yang shahih dan dhaif. Didalamnya terdapat kaidah-kaidahnya dan hasilnya akan kamu peroleh.
Keshahihan hadist dilihat dari sanad dan matannya. Sanad nya dilihat rawi (periwayat hadist) yang kuat hafalannya, keadilan. kejujuran, istiqomah, dan lainya. Rawi dilihat apakah menerima langsung dari guru, dengan perantara, mendengar atau membaca atau ijazah atau mukatabah. Kemudian rawi tesebut apakah pakai nama aslinya, kunyah atau namannya disandarkan kepada kakek atau ayahnya. Termasuk rawi tersebut berasal dari mana, kapan lahir dan wafatnya.
Dalam program Mafitahul Ilm ada satu buah buku yang membahas mengenai mustolah hadist yaitu Mamdzumah Baequinyah.
Wallahu Ta’alla ‘Alam
