Kitab Manzhumah Mimiyyah
Penulis: Asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad Al-Hakami Rahimahullah
Bab: Wasiat agar Berpegang dengan Kitab Allah
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.
Berikut ini adalah catatan dari kajian dengan tema: Kitab Manzhumah Mimiyah – Bab Wasiat agar Berpegang dengan Kitab Allah ‘Azza wa Jalla, oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizhahullah Ta’ala. Rekaman video kajian lengkapnya dapat diakses disini.
Setelah menguraikan tentang keutamaan ilmu dan sejumlah pembahasan terkait dengannya. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai keagungan Al-Quran, bagaimana kedudukannya, beberapa ketentuan terkait dengan Al-Qur’an: mengenal hukumnya, beramal, dan mengimani. Juga diterangkan mengenai sejumlah keutamaan dari Al-Quran: keutamaan membaca dan tadabur.
Bait Syair 126:

Bait Syair 127:

Bait Syair 128:

Bait Syair 129:

Ada dua Pembahasan:
Pembahasan Pertama: Tantangan Al-Qur’an terhadap ahli sastra
Pembahasan Kedua: Jin dan Manusia tidak mampu mendatangkan yang semisal dengan Al-Qur’an walaupun mereka bersekutu.
Dalam bait syair 126, dikatakan betapa banyak dalam Al-Qur’an menantang orang-orang Quraysh untuk mendatangkan yang semisal dengan Al-Qur’an. Padahal orang-orang Quraysh itu adalah ahli balagah diantara seluruh kabilah Arab waktu itu.
Dalam bait syair 127, dikatakan untuk mendatangkan yang semisal dengannya sebagaimana dalam Surah Al-Isra ayat 88:
Kemudian ditantang untuk mendatangkan 10 surah yang semisal dengan Al-Qur’an. Sebagaimana dalam Surah Hud Ayat 13:
Kemudian ditantang untuk mendatangkan 1 surah saja, sebagaimana dalam surah Al-Baqarah ayat 23:
Dalam bait syair 128, mereka tidak akan mampu untuk hal tersebut, karena perkara yang seperti ini tidak bisa dituju. Jin dan Manusia tidak akan mampu mendatangkan yang semisal dengan Al-Qur’an, walaupun mereka bersatu padu. Sebagaimana dalam surah Al-Isra ayah 88:
Dalam bait syair 129, bagaimana mungkin dan bagaimana bisa, mereka seperti itu. Padahal Allah rabbul Arsy yang mengucapkannya. Maksudnya Allah telah mengucapkan hal itu, sehingga tidak mungkin akan yang bisa membantahnya. Maha suci Allah dan maha tinggi, tidak ada yang bisa sepadan dengannya. Sebagaimana Firman Allah dalam Surah Asy-Syura ayat 11:
Wallahu Ta’alla ‘Alam





