Kitab Syarah Riyadhus Shalihin
Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah
Bab 5 Muraqabah
Hadist 61, hadist Jibril mengenai islam, iman dan ihsan
Kelanjutan hadist, Setelah itu Jibril berakta, “Jelaskan kepadaku tentang iman”
Iman itu tempatnya didalam hati, dan islam tempatnya pada anggota badan. Maka itu kami katakan bahwa Islam adalah amal yang bersifat lahir dan iman adalah masalah batin yang tempatnya ada di dalam hati.
Nabi Shallallahu alaihi wasallam berkata kepada Jibril, “Iman adalah kamu percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir dan beriman dengan takdir yang baik dan yang buruk“.
Rukun Iman pertama: Iman Kepada Allah
- Beriman bahwa Allah itu ada, Mahahidup, Maha Mengetahui, dan Mahakuasa.
- Allahlah yang paling berhak untuk disembah dan tidak ada seorang pun yang berhak disembah selain Dia.
- Allah memiliki sifat kesempurnaan yang tidak mungkin menyerupai sifat-sifat makhluk. “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia” (QS. Asy-Syuraa:11)
- Beriman kepada Allah adalah beriman kepada wujud Allah, rububiyah-Nya dan uluhiyah-Nya.
- Termasuk kafir apabila: mengingkari wujud Allah, ragu akan rububiyah-Nya (Mahahidup, Maha Mengetahui, Maha Kuasa), dan mempersembahkan ibadah kepada selain Allah.
- Iman kepada Allah, termasuk meyakini bahwa Allah berada diatas segala sesuatu dan bersemayam di Arsy-Nya.
- Allah mengetahui mata yang berkhianat, mengetahui apa yang disembunyikan dalam hati dan mengetahui yang ada di langit dan bumi baik yang sedikit atau banyak, dan besar maupun kecil. Allah berfirman: “Bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan di langit” (QS. Ali ‘Imran:5)
- Setiap makhluk diciptakan dan dibangkitkan oleh Allah, sebagaimana Firman-Nya “Maka ketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru)”. (QS. An-Nazi’at:14)
- Tanda kekukasaan Allah ketika seseorang tidur, sesungguhnya Allah telah mewafatkannya, sebagaimana Firman-Nya “Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari” (QS. Al-An’am).
- Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat, sebagaimana firman-Nya “Ataukah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan Kami (Malaikat) selalu mencatat di sisi mereka” (QS. Az-Zukhruf:80)
- Allah Maha Melihat. Dia melihat semut kecil hitam yang berjalan di atas pasir hitam di kegelapan malam.
- Beriman kepada kekuasaan Allah, seperti mukjizat Nabi Musa alaihisalam yang membelah laut merah, Sa’ad bin Abi Waqqas radhiyallahu anhu dan pasukannya ketika menaklukan Persia, mereka menyebrangi sungai dengan kuda, unta, dan kaki-kaki mereka.
- Iman kepada Allah, adalah kamu mengetahui bahwa Allah melihatmu.
- Iman kepada Allah, mengakui bahwa hukum kauni (alam) maupun syariat semuanya milik Allah.
- Salah satu kekuasaan Allah adalah betapa banyak raja yang kekuasaannya dirampas pada waktu yang singkat. Orang yang mulia menjadi hina dalam waktu sekejap ataupun sebaliknya.
- Hukum syar’at milik Allah sehingga hanya Allah lah yang berhak menghalalkan, mengharamkan dan mewajibkan.
Wallahu A’lam