15. Menuntut Ilmu adalah Jihad dijalan Allah

Kitab Manzhumah Mimiyah – Bab Keutamaan Ilmu

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.

Berikut ini adalah catatan dari kajian dengan tema: Kitab Manzhumah Mimiyah – Bab Keutamaan Ilmu, oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizhahullah Ta’ala. Rekaman video kajian lengkapnya dapat diakses disini.

Kitab Manzhumah Mimiyah, Karya Syaikh Hâfizh bin Ahmad Al-Hakamiy rahimahullâh, Memuat seputar wasiat dan adab ilmiah.

Bait Syair 35: Wa kharijun fii thila bil ‘ilmi muhtasiban, mujaa hidun fii sabilillahi ayyu kamii

Wa kharijun, Dan seorang yang keluar, fii thila bil ‘ilmi, didalam mencari ilmu muhtasiban, dimana dia mengharap pahala dari Allah subhanahu wata’alla, mujaa hidun fii sabilillahi, maka dia dianggap orang yang berjihad dijalan Allah, ayyu kamii, berjihad dengan segala keberaniannya.

Pembahasan: Orang yang keluar menuntut ilmu bagaikan berjihad dijalan Allah

Diambil dari sebuah hadist riwayat Imam At-Tirmizi, Dari Annas bin Malik radhiallahu ‘anhu:

Barangsiapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada dijalan Allah sampai dia kembali.

Jihad ada dua macam:

  1. Jihad dengan tangan dan dengan tombak
  2. Jihad dengan hujjah (ilmu) dan argumen (penjelasan)

Jihad dengan ilmu dan penjelasan lebih besar dari pada dengan tangan dan tombak. Dikarenakan pada jihad dengan tangan, banyak orang yang membantu. Adapun jihad dengan ilmu, ini jihadnya orang khusus dari pengikut nabi (tidak semuanya).

Dalam surat Al-Furqan:

Surat ini turun di Mekkah, dimana tidak ada jihad dengan tangan. Sehingga Jihad yang besar dimaksud adalah jihad dengan ilmu.

Dalam surat Al-Hajj:

Surat Al-Hajj juga surat makiyyah, sehingga yang dimaksud jihad disini adalah jihad dengan ilmu.

Tidak semua orang mampu dengan jihad ilmu dan argument. Ini jihad para nabi dan rasul, para imam dan para ulama. Karena itu tinta yang mengalir dari pena para ulama, lebih suci dan berharga dari darah-darah orang yang mati syahid. Jihad ilmu ini lebih besar manfaatnya untuk umat.

Sebagian sahabat berkata: “Apabila kematian mendatangi seorang penuntut ilmu, dalam keadaan menuntut ilmu, maka dia mati dalam keadaan mati syahid.”

Sufyan Ibnu Uyaynah rahimahullah berkata “Siapa yang menuntut ilmu, artinya sudah berbai’at kepada Allah”, maksudnya sudah berbai’at untuk berjihad.

Abu Darda radhiallahu ‘anhu berkata “Siapa yang memandang orang yang pergi menuntut ilmu, dia pandang bukan jihad, maka orang ini kurang akal dan kurang pemikirannya”.

Wallahu A’lam

Tinggalkan komentar