Kitab Manzhumah Mimiyah – Bab Keutamaan Ilmu
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.
Berikut ini adalah catatan dari kajian dengan tema: Kitab Manzhumah Mimiyah – Bab Keutamaan Ilmu, oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafizhahullah Ta’ala. Rekaman video kajian lengkapnya dapat diakses pada link berikut: Bagian 3.
Kitab Manzhumah Mimiyah, Karya Syaikh Hâfizh bin Ahmad Al-Hakamiy rahimahullâh, Memuat seputar wasiat dan adab ilmiah.
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai keutamaan ilmu, melalui bait syair ke-7 sampai dengan bait syair ke-60 dari Kitab Manzhumah Mimiyah.

Bait Syair 18
Al-Ilmu asyrofu mathlub, ilmu itu hal yang paling dicari yang paling mulia. Wa tholibuhu, dan orang yang menuntut ilmu. Lillahi, bagi allah, Akrom mayamsyi ‘ala qodami, dia adalah orang-orang yang paling baik yang pernah berjalan diatas muka bumi.
Pembahasan Syair 18: Ilmu itu adalah tuntunan yang termulia.
Ketika belajar ilmu, yang pertama dipelajari adalah ilmu agama. Agama adalah milik Allah. Jadi ketika mempelajari sesuatu yang berasal dari Allah, maka ini adalah yang paling mulia. Tugas Nabi dan Rasul adalah untuk menyampaikan ilmu agama. Para Nabi dan Rosul adalah makhluk yang terbaik, sehingga kita perlu mengikuti mereka.
Allah berfirman dalam surat Az-Zumar ayat 9: “Apakah sama orang yang mengetahui dan yang tidak mengetahui?” Jawabannya tentu saja tidak.

Allah berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 19: Apakah orang yang mengetahui punya ilmu, bahwa yang diturunkan kepada nabi Muhammad benar, apakah sama dengan orang yang buta?.

Pembahasan Syair 18: Penuntut ilmu adalah orang yang paling mulia yang berajalan diatas muka bumi.
Allah berfirman dalam surat Al-Mulk ayat 22, apakah orang yang mukanya teseret diatas tanah itu lebih baik dengan orang yang berjalan seimbang diatas jalan yang lurus?. Tentu saja orang yang berjalan seimbang diatas jalan yang lurus lebih baik.

