7. Ketamakan pada Ilmu tidak akan pernah kenyang

Bait Syair 15:

Wamin sifati, dan dari sifat-sifat. Ulil iimaani, orang-orang yang memiliki ilmu. Nahmatuhum, semangatnya (ambisi di dada). Fil ilmi, tentang ilmu. Hata liqo, sampai mati, ‘Abidh bidi nahami, maka iri lah kamu.

Pembahasan: Ketamakan pada ilmu tidak akan pernah kenyang.

Hadist dari Nabi bersabda:

Ada dua ketamakan yang tidak pernah kenyang: penuntut ilmu dan pencari dunia dunia.

Dalam kitab rihdatah sahadah, Ibnu Qoyim membawakan hadist berikut. Yang walaupun hadist nya ada kelemahan pada sanadnya, karena ada salah satu periwayat yang lemah, Namun Ibnu Qoyim bisa berpendapat hadist nya bisa dikuatkan karena ada pendukung dari hadist-hadist lain.

Seorang mukmim tidak pernah kenyang dari kebaikan apa yang dia dengar, sampai akhirnya surga menjadi tempat tinggalnya.

Dua hal yang bertentangan pencari ilmu dan dunia. Pencari ilmu tidak ada kenyangnya seperti kisah-kisah As-Salaf berikut ini:

  • Nabi shalallahu alaihi wasallam diperintah Allah untuk berdoa: Robbi jidni ‘ilman, Ya Allah berikanlah tambahan ilmu untuku.
  • Nabi Musa melakukan perjalanan untuk berjumpa dengan Nabi Khodir supaya bertambah ilmu.
  • Ditanyakan kepada salah seorang dari Imam umat islam, Sampai kapan kamu menuntut ilmu?, beliau menjawab sampai mati.
  • Ditanyakan kepada Abdullah Ibnu Mubarak, sampai kapan kamu mendengar hadist?, beliau menjawab sampai mati.
  • Ditanyakan kepada Imam Ahmad rohimahullah oleh Hasan Al-Jasos, Sampai kapan seseorang menulis hadist?, beliau menjawab sampai mati.
  • Imam Ahmad berkata, saya akan memuntut ilmu sampai saya dimasukan kekuburan.
  • Disebutkan ketikan Imam Ahmad mengunakan (penuh) tinta, muridnya bertanya sampai kapan tinta ini digunakan, beliau menjawab bersama tinta sampai kekuburan.
  • Ditanyakan kepada seorang, sampai kapan seseorang pantas untuk belajar?, beliau menjawab sempanjang dia masih layak untuk hidup.
  • Ditanyakan kepada AL-Hasan AL-Basri mengenai apakah seseorang yang sudah berumur 80 tahun masih pantas untuk belajar?, beliau menjawab kalo dia masih layak untuk hidup, dia belajar.

Sebagaimana ketamakan pada dunia, juga tidak akan habisnya. Rasulullah bersabda dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim:

Andaikata anak adam memiliki dua lembah yang berisi emas, mereka masih menginginkan lembah emas yang ketiga. Ini adalah tabiat manusia, punya ketamakan. TIdak ada yang bisa menghentikan ketamakannya pada dunia kecuali tanah yang menyumbat mulutnya dalam kuburan.

Kisah para penuntut ilmu masa dahulu:

  • Kisah dimasa imam Malik, ada muridnya yang berbuat sesuatu, kemudian dipukul oleh imam Malik, maka setelah itu Imam Malik menyadari, beliau keliru dan minta maaf pada Muridnya. Tapi muridnya tidak memaafkan beliau kecuali Imam Ahmad membacakan hadist untuk beliau sejumlah pukulannya. Imam Malik terkenal dengan jarang menyampaikan hadist dengan lisannya. Biasanya muridnya disuruh baca kitabnya. Maka dalam riwayatnya kebanyakan berkata saya membaca pada Imam Malik, bukan Imam Malik berkata pada saya. Maka Imam Malik menyampaikan hadist sejumlah pukulan beliau, setelah selesai muridnya berkata tambah lagi pukulannya. Ini adalah salah satu semangat penuntut ilmu
  • Ibnu Mas’ud berkata hari ini saya tidak mengetahui ada orang yang lebih banyak pengetahuan tafsir Al-Qur’an dari pada saya. Andaikata ada seseorang yang mengetahui yang tidak saya dan bisa di temui dengan berkendaraan, maka saya akan menemuinya.

Wallahu A’lam

Tinggalkan komentar