Dalil 2: Dakwah para Rasul adalah Dakwah Tauhid

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya.

Berikut ini adalah catatan dari kajian dengan tema: Al-Mulakhkhash Syarah Kitab Tauhid #2, oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi Hafidzahullah. Rekaman video kajian lengkapnya bisa diakses disini.

Al-Mulakhkhash Syarah Kitab TauhidPenulis: Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan Hafidzahullah

Bab 1 Tauhid (Hakikat dan Kedudukannya)

Dalil 1: Pendahuluan dan Dalil 1 QS. Adh-Dhaariyat Ayat 56

DALIL 2: AL-QURAN SURAT An-Nahl AYAT 36

Dakwah para Rasul adalah Dakwah Tauhid

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah ṭāgūt itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya 1. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).

PENJELASAN KATA DALAM AYAT

Firman Allah, sesungguhnya kami telah mengutus rosul untuk beribadah kepada Allah dan jauhi thogut.

Ba’astna: kami mengutus. Para ahli tafsir mengatakan bahwa kata ini berarti dari mati kemudian hidup. Hari kebangkitan disebut yaumul ba’ats. Keberadaan rosul adalah kehidupan bagi manusia. Menghidupkan ruh dan jiwa mereka. Ini adalah inti kehidupan. Ini adalah nikmat yang paling besar.

Kuli umah: setiap umat, setiap kelompok, atau kurun waktu, generasi dari manusia. Maknanya satu generasi kurun waktu dari manusia.

Rosulan: Rosul adalah seorang yang syariat diwahyukan kepadanya. dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada umat. Yang membedakan antara nabi dari rosul adalah rosul diutus dengan kitab sedangkan nabi melanjutkannya. Rosul diutus kepada kaum yang menyelesihi mereka sedangkan nabi diutus kepada kaum yang sepakat dengan mereka.

Diutusnya para rosul adalah nikmat yang paling besar, lebih besar dari nikmat dunia, sebagaimana dalam Al-Quran Surat Al-Ma’idah ayat 20:

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi nabi di antaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun di antara umat-umat yang lain.

Pokok Kebaikan umat: Sepanjang umat masih berpegang pada sunnah nabi, masih mengambil dari para ulama, yang mengajarkan dari sumber yang asli yang bermuara kepada Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka umat itu akan berada di atas kebaikan.

Ustadz Dzulqarnain M Sanusi (September 2021)

Ani ‘budullah: Apakah misinya setiap rosul? Yaitu mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah dan esakan Allah dalam ibadah kalian.

Waj tanibu: tinggalkan dan jauhi.

At thogut: dari Kata tugyan yang berarti melampui batas. Oleh karena itu setiap selain Allah yg diibadahi, dan dia ridho dengan ibadah itu, maka termasuk thogut.

Makna Ayat secara global

Dia telah mengutus seorang rosul pada setiap kelompok dan kurun waktu. Yang mengajak kepada manusia untuk beribadah kepada Allah semata dan meninggalkan peribadatan kepada selain-Nya. Allah terus mengutus rosulnya kepada manusia sejak terjadi kesyirikan pada bani Adam, yaitu pada zaman Nabi Nuh ‘alaihi salam hingga Allah menutup dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hubungan ayat dengan bab

Sesungguhnya dakwah kepada tauhid dan dakwah melarang kesyirikan itu adalah tujuan dakwah seluruh nabi dan para pengikut nabi.

Faedah Ayat

  1. Sesungguhnya hikmah pengutusan para rosul adalah untuk berdakwah menyeru kepada tauhid dan melarang kesyirikan.
    • Ini adalah pokok yang harus dijaga
    • Sering kali Nabi Muhammad shallallhu ‘alaihi wa sallam dibahasakan sebagai kepala negara, pebisnis, ahli strategi, doker paling mumupuni. Hal ini sebenarnye keluar dari tugas pokok beliau yaitu menyerukan tauhuid dan mejauhi kesyirikan.
    • Adapun Nabi Muhammad sebagai misalnya dokter itu adalah bukti kenabian bahwa segala yang diucapkan adalah benar.
  2. Sesungguhnya agama para nabi adalah satu agama yaitu memurnikan ibadah kepada Allah dan meninggalkan kesyirikan.
    • Oleh karena itu disetiap kisah Nabi dalam Al-Quran ada kandungan tauhidnya. Seperti kisah Nabi Yusuf ‘alahi salam. Sebelum ditanya mengenai mimpinya beliau mengatakan saya ikut agama ayah ku dan kakeku yaitu tidak pantas kami berbuat kesyirikan.
    • Tujuan para nabi sama meskupun syarait berbeda:
      • Taubat syariat Bani Isyrail: berkumpul disuatu tempat, Allah membuat tempat it gelap, kemudian mereka disuruh saling membunuh.
      • Taubat syariat umat islam harus memenuhi 5 syarat:
        1. Lepaskan diri dari dosa
        2. Sesali dosa itu
        3. Berniat dengan sunguh2 tidak akan mengulangi dosa itu lagi
        4. Ikhlas dalam taubatnya
        5. Bertobat sepanjang nyawa belum sampai pada tenggorakan dan matahari belum terbit dari arah barat.
  3. Risalah tauhid berlaku untuk setiap umat dan hujjah telah tegak bagi seluruh umat
    • Setiap ummat telah diutus rosul, tidak ada ummat yang tidak ada rosulnya.
    • Umat islam umat yang ke-70, umat paling terakhir.
  4. Ayat tersebut menunjukan akan keagungan tauhid, bahwa tauhid wajib atas seluruh umat.
  5. Terdapat kandungan makna laa illaha illallah.
    • Terdapat dua hal rukun laa illaha illallah: penetapan dan peniadaaan.
    • Yaitu beribadahlah kepada Allah (penetapan) dan jauhi thogut (peniadaaan).
    • Hal ini menunjukan bahwa tauhid tidak dapat diluruskan kecuali dengan keduanya penetapan dan peniadaaan.
    • Lakum diinukum waliyadin: bukan untuk disuruh memilih agama akan tetapi penyataan berlepas diri dari agama lain.

Wallahu ‘Alam